DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
Gita Arista Nim
: 10011481317013
Hanis Karuniawati Nim : 10011481317018
Moga Aryo Wicaksono Nim : 10011481317034
Mulawarman Nim : 10011481317007
Dosen Pengampuh : H. A. FICKRY FAISYA, M. Kes
UNIVERSITAS NEGERI SRIWIJAYA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
TAHUN AKADEMIK 2013
PENCEMARAN
LIGKUNGAN
Berbagai
kegiatan pembangunan manusia yang dikerjakan secara sendiri-sendiri berkelompok
maupun diprogamkan karena kepentingan negara bahkan dunia sekalipun akan
menimbulkan dampak positif diantaranya kemajuan perindustrian, transporasi,
pertambangan, pertumbuhan kota, perekonomian dan lain sebagian namun disisi
lain terdapat dampak negatif yang merugikan manusia sebagai akibat pembangunan
diantaranya timbulnya pencemaran, volume sampah yang bertambah, limbah cair
yang terus mengalir, udara bersih menjadi kotor akibat debu dengan
partikel-partikel bahaya yang berlebihan,
A. Pengertian
Pencemaran
Menurut UU RI No 4 tahun 1982.
Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau
dimasukannya mahluk hidup, zat energi dan atau komponen lain ke dalam
lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau
proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ketingkat yang
menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya
B.
Macam-Macam
Pencemaran atau Polusi
1. Pencemaran
udara
2. Pencemaran
air
3. Pencemaran
tanah
1.
Pencemaran
Udara
Udara
merupakan zat yang paling penting setelah air dalam memberikan kehidupan di
permukaan bumi ini. Udara merupakan campuran mekanis dari bermacam-macam gas.
Komposisi normal udara terdiri atas gas nitrogen ±78,1%, oksigen ±20,93%, dan
karbondioksida ±0,03%, sementara selebihnya berupan gas argon, neon,kripton,
xenon, dan helium. Udara juga mengandung uap air, debu, bakteri, dan spora.
Pencemaran
udara banyak terjadi di negara-negara yang memiliki banyak pabrik-pabrik
industry dan kendaraan bermotor. Dalam batasan tertentu, alam mampu
membersihkan udara dengan cara membentuk suatu keseimbangan ekosistem yang
disebut removal mechanism. Proses
yang dapat terjadi berupa pergerakan udara, hujan, sinar matahari, dan
fotosintesis tumbuh-tumbuhan.
a.
Beberapa
Definisi Polusi Udara:
v Henry C. Perkins (1974)
Polusi
udara adalah hadirnya satu atau beberapa kontaminan di dalam udara atmosfer
seperti: debu, gas, kabut, bau-bauan, asap, atau uap dalam kualitas yang banyak
dengan berbagai sifat maupun lama berlangsungnya di udara, sehingga menimbulkan
gangguan pada manusia, tumbuh-tumbuhan, hewan, maupun benda atau tanpa alasan
yang jelas sudah dapat mempengaruhi kelestarian kehidupan organisme maupun
benda.
v Soedirman (1975)
Polusi
udara diartikan sebagai adanya bahan atau zat-zat asing dalam jumlah yang dapat
menyebabkan perubahan komposisi atmosfir normal.
v Kepmen Negara Kependudukan dan
Lingkungan Hidup RI. No.KEP-03/MENKLH/II/1991
Pencemaran
atau polusi udara adalah masuknya komponen lain ke dalam udara, baik oleh
kegiatan manusia secara langsung atau tidak langsung maupun akibat proses alam
sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkatan tertentu yang menyebabkan
lingkungan menjadi kurang tidak berfungsi sesuai peruntukannya.
b.
Sumber
Pencemaran Udara
Sumber
pencemaran udara dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
1) Sumber
pencemaran yang berasal dari proses atau kegiatan alam.
Contohnya: kegiatan gunung berapi.
2) Sumber
pencemaran buatan manusia.
Contohnya:
· sisa
pembakaran bahan bakar minyak oleh kendaraan bermotor berupa gas CO, CO², NO,
karbon, hidrokarbon, aldehide, dan Pb.
· limbah
industri: kimia, matalurgi, tambang, pupuk, dan minyak bumi.
· sisa
pembakaran gas alam, batubara dan minyak seperti asap, debu dan sulfur dioksida.
· lain-lain,
seperti pembakaran sisa pertanian, hutan, sampah, dan limbah reactor nuklir.
c. Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Pencemaran Udara
Faktor-faktor yang mempengaruhi pencemaran udara adalah
meteorologi dan iklim, serta faktor topografi.
1) Meteorologi
dan iklim
a)
Temperatur
Pergerakan mendadak lapisan udara dingin ke suatu
kawasan industri dapat menimbulkan temperature
inversi (udara dingin akan terperangkap dan tidak dapat keluar dari kawasan
tersebut dan cenderung menahan polutan tetap berada di lapisan permukaan bumi.
b)
Arah
dan kecepatan angin
Kecepatan angin yang kuat akan membawa polutan terbang
kemana-mana dan dapat mencemari udara negara lain.
c)
Hujan
Air hujan, sebagai pelarut umum cenderung melarutkan
bahan polutan yang terdapat dalam udara.
2) Topografi
a)
Dataran
rendah
Di daerah dataran rendah, angin cenderung membawa
polotan terbang jauh ke seluruh penjuru dan dapat melewati batas negara dan
mencemari udara negara lain.
b)
Pegunungan
Di daerah dataran tinggi sering terjadi temperatur
inversi dan udara dingin yang terperangkap akan menahan polutan tetap di
lapisan permukaan bumi.
c)
Lembah
Di daerah lembah, aliran angin sedikit sekali dan
tidak bertiup kesegala penjuru.
3) Efek
Pencemaran Udara
a) Efek
umum
(1)
Mempengaruhi
kulitas dan kuantitas sinar matahari yang sampai ke permukaan bumi dan
mempengaruhi proses fotosintesis tumbuhan.
(2)
Mempengaruhi
dan merubah iklim akibat terjadinya peningkatan kadar CO² di udara.
(3)
Pencemaran
udara dapat merusak cat, karet dan bersifat korosif terhadap benda yang terbuat
dari logam.
(4)
Meningkatkan
biaya perawatan bangunan, monumen, jembatan, dan lainnya.
(5)
Mengganggu
penglihatan dan dapat meningkatkan angka kasus kecelakaan lalu lintasdi darat,
sungai, maupun udara.
(6)
Menyebabkan
warna kain pakaian cepet buram dan bernoda.
b) Efek
terhadap kesehatan
(1)
Efek
cepat
Hasil
study epidemilogi menunjukan bahwa peningkatan mendadak kasus pencemaran udara
juga akan meningkatkan angka kasus kesakitan dan kematian akibat penyakit
saluran nafas.
(2)
Efek
lambat
Pencemaran
udara diduga sebagai salah satu penyebab penyakit bronkhitis kronis dan kanker
paru primer.
c) Efek
terhadap hewan dan tumbuhan
Apabila terjadi pencemaran udara, konsentrasi gas
sulfur dioksida, florin, ozon,hidrokarbon, dan CO akan meningkat dan dapat
menyebabkan daun tumbuhan berlubang dan layu.
d)
Efek terhadap cuaca dan iklim
Gas karbon dioksida memiliki kecenderungan untuk
menahan panas dan tetap berada dilapisan bawah atmosfer sehingga terjadi efek
rumah kaca, dan udara menjadi panas dan gerah.
d. Indikator
Pencemaran Udara
1)
Gas
sulfur dioksida
Gas sulfur dioksida merupakan gas pencemaran di udara
yang konsentrasinya paling tinggi di daerah kawasan industri dan daerah
perkotaan.
2)
Indeks
asap
3)
Partikel
debu
e. Parameter
Lain untuk Indikator Pencemaran Udara
1)
Karbon
monoksida
Sebagai
indikator pencemaran udara, terutama yang diakibatkan oleh pembakaran bahan
bakar minyak oleh kendaraan bermotor.
2)
Oksidan
Misalnya Ozon, dihasilkan akibat kerja sinar matahari
terhadap asap pembuangan kendaraan bermotor di kota-kota besar.
3)
Nitrogen
dioksida
Dihasilkan baik akibat kegiatan manusia maupun akibat
proses alam semacam aktivitas gunung berapi.
4)
Timah
hitam atau timbal
Sering dipakai sebagai bahan untuk menambah kekuatan
dan kecepatn mobil dan biasanya ditambah ke dalam bahan bakar bensin.
f. Tindakan
Pencegahan dan Pengendalian
Beberapa batasan prosedur pencegahan dan pengendalian
pencemaran udara yang diajukan dalam Reaseach into Enviromental Pollution WHO
tahun 1968 antaranya:
1. Contaiment
Suatu
upaya untuk mencegah masuknya gas-gas toksik secarang langsung ke dalam udara
bebas, dengan cara memasangkan saringan pada alat pembuangan agar konsentrasi
gas yang keluar masih berada dalam ambang batas baku mutu emisi yang
diperbolehkan dan tidak mengganggu kesehatan.
2. Replacement
Tujuannya
adalah mengganti perlengkapan dan sumber energi yang banyak mengakibatkan
pencemaran dengan perlengkapan dan sumber energy yang kurang mengakibatkan
pencemaran.
3. Dilution
Merupakan
suatu upaya untuk mengencerkan bahan pencemaran.
4. Legislation
5. International
action, contohnya WHO.
g.
Masalah
Kebisingan
Kemajuan
industri dan teknologi antara lain ditandai dengan pemakaian mesin-mesin yang
dapat mengolah dan memproduksi bahan maupun barang yang dibutuhkan manusia
secara tepat. Pemakaian mesin sering kali menimbulkan kebisingan. Oleh karena
kebisingan dapat mengganggu lingkungan dan merambatnya melalui udara, maka
kebisingan dapat dimasukan sebagai pencemaran udara walaupum susunan udara
tidak mengalami perubahan. Kebisingan adalah bunyi yang dapat mengganggu dan
merusak pendengaran manusia.
Menurut
asal sumbernya, kebisingan dapat dibagi menjadi 3 macam kebisingan, yaitu:
1) Kebisingan
implusif, yaitu kebisingan yang datangnya tidak secara terus-menerus akan
tetapi sepotong-sepotong. Contoh: suara kebisingan dari palu yang dipukulkan.
2) Kebisingan
kontinyu, yaitu kebisingan kebisingan yang dating secara terus-menerus dalam
waktu yang cukup lama. Contohnya: kebisingan yang datang dari suara mesin yang
dijalankan (dihidupkan).
3) Kebisingan
semi kontinyu, yaitu kebisingan kontinyu yang hanya sekejap, kemudian hilang
dan mungkin akan dating lagi. Contoh: suara mobil atau pesawat terbang.
2.
Pencemaran
Air
Bagi
manusia, air sangat esensial untuk proses pencernaan, absorpsi, dan ekskresi,
tetapi air juga rentan terhadap kontaminasi dan pencemaran. Kebanyakan manusia memanfaatkan persediaan air yang dapat
digunakan dengan apa adanya
a. Sumber Air
Air
yang berada di permukaan bumi dapat berasal dari beberapa sumber. Berdasarkan
letak sumbernya, air dapat dibagi menjadi air hujan, air permukaan, dan air
tanah.
1)
Air
hujan
Air hujan merupakan sumber utama di bumi. Air ini
dapat dijadikan sebagai sumber air minum.
2)
Air
Permukaan
Air permukaan yang meliputi
badan-badan air semacam sungai, danau, telaga, waduk, rawa, dan sumur
permukaan. Sebagian besar berasal dari air hujan yang jatuh dari permukaan
bumi.
3) Air
Tanah
Air
tanah berasal dari air hujan yang jatuh dari permukaan bumi yang kemudian
mengalami per lokasi atau penyerapan ke dalam tanah dan mengalami proses
filtrasi secara alamiah bawah tanah, sehingga membuat air tanah menjadi lebih
baik dan lebih murni dibandingkan proses yang telah dialami air hujan tersebut,
di dalam perjalanannya ke air permukaan.
b. Syarat Air yang Sehat
Berikut
ini adalah beberapa parameter dalam surveilens penyediaan air bersih untuk
masyarakat kecil yang praktis dan penting sebagai petunjuk yang bermanfaat
dalam menilai kualitas air.
1) Kekeruhan
Kekeruhan
yang tinggi akan melindungi mikroorganisme dari pengaruh desinfeksi, mendorong
pertumbuhan bakteri, dan menaikan kebutuhan klor. Agar pada semua proses
disinfeksi memperoleh hasil yang efektif, maka kekeruhan air harus selalu
rendah.
2) Warna
Warna
dalam air minum mungkin disebabkan karena adanya bahan organik berwarna seperti
bahan organik yang membusuk, logam, atau air buangan inddustri yang berwarna
kuat.
3) Rasa
dan bau
Bau
air kebanyakan desebabkan oleh adanya bahan organik dalam air. Beberapa bau
bisa menunjukan adanya peningkatan aktivitas bakteri dan yang lain bisa
disebabkan oleh pengotoran industri.
c. Sumber Pencemaran Air
Pencemaran
air mencakup segala perubahan fisik ataupun kimiawi di dalam air yang dapat
membahayakan organisme hidup atau menyebabkan air tidak sesuai untuk kegunaan
yang lain.
Sumber pencemaran air terdiri dari dua kategori yaitu
sumber tunggal dan sumber ganda.
1) Pencemaran
sumber tunggal
Mengacu
pada sumber tunggal yang teridentifikasikan yang membuang polutan ke dalam air,
misalnya pipa, parit, atau gorong-gorong.
Contoh polutan semacam itu termasuk pelepasan polutan dari pabrik atau instalasi
pengolah limbah.
2) Pencemaran
sumber ganda
Mencakup
semua pencemaran yang terjadi melalui buangan, rembesan, atau jatuhnya polutan
ke dalam air. Contohnya mencakup buangan kimia dari lahan pertanian, dan hujan
asam. Pencemaran sumber ganda merupakan
masalah yang lebih besar karena seringkali sulit dilacak sumber pencemaran yang
sebenarnya.
d. Jenis Polutan Air
Dua
jenis polutan yang menjadi perhatian utama dalam bidang kesehatan utama dalam
bidang kesehatan masyarakat adalah polutan biologis dan polutan toksik atau
beracun.
1) Polutan
Biologis
Ada
dua jenis utama polutan biologis. Tipe pertama mencakup patogen, seperti
parasit, bakteri, virus, dan mikroorganisme hidup yang tidak diinginkan.
Kategori kedua dari polutan biologis adalah pertumbuhan vegetasi air secara
berlebihan. Ketidakseimbangan jenis ini biasanya disebabkan oleh polusi zat
kimia yang memicu pertumbuhan vegetasi tersebut. Vegetasi semacam itu akan
mengambil sebagian besar kandungan oksigen terlarut dan menjadikan air tidak
sesuai untuk organisme hidup yang lain, misalnya ikan.
2) Polutan
Toksik
Polutan
toksik atau beracun dapat dibedakan menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama
mencakup zat kimia anorganik. Timbal adalah salah satu contoh polutan anorganik
toksik. Kelompok kedua mencakup polutan
radioaktif yang dapat masuk ke dalam air jika tidak ditangani dengan benar.
Kasus semacam itu banyak dilaporkan dari
pangkalan militer dan pembangkit tenaga nuklir. Kelompok ketiga zat kimia
beracun terdiri dari zat kimia organik sintesis. Zat kimia beracun ini
ditemukan dalam tinta, cat, lem, zat lilin, dan semir.
e. Strategi Penjaminan Air yang Aman
Penjaminan
air yang aman sudah menjadi perhatian masyarakat selama bertahun – tahun.
Strategi yang digunakan untuk penjaminan air yang aman di Amerika saat ini
mencakup kebijakan publik, pengolahan air secara tepat, dan penghematan atau
perlindungan air.
1) Kebijakan
Disahkannya
Federal Water Pollution Control Act Amendements pada tahun 1972 dan revisi
tambahannya pada tahun 1977 secara radikal mengubah pendekatan yang diambil
pemerintah Amerika Serikat untuk melindungi sumber – sumber airnya. Undang –
undang ini, yang sekarang dikenal dengan sebagai Clean Water Act (CWA), memuat
persyaratan yang ditunjukan untuk menjamin mutu air sedemikian rupa sehingga
semua sungai dapat direnangi dan ikannya dapat dikonsumsi, dan menurunkan
buangan polutan ke dalam badan air di amerika sampai nol.
2) Pengolahan
air limbah
Tujuan
utama pengolahan air limbah adalah untuk meningkatkan mutu air limbah sampai
pada tingkatan yang dapat dibuang ke dalam badan air tanpa memberikan gangguan
yang serius pada lingkungan akuatik, tanpa menimbulkan masalah kesehatan bagi
manusia dalam bentuk penyakit bawaan air, atau tanpa menimbulkan kondisi yang
mengganggu.
3) Penghematan
Contoh
penghematan rumah tangga antara lain tidak membiarkan air mengalir saat
menggosok gigi, mencuci pakaian, atau mencuci mobil.
f. Pengelolaan Air Untuk Rumah Tangga
1) Air
Sumur
Air
sumur telah cukup memenuhi persyaratan kesehatan, khususnya air sumur pompa. Namun,
setiap daerah belum tentu memiliki air sumur pompa. Didaerah pedalaman banyak
dijumpai sumur galian, berikut ini adalah syarat – syarat sumur galian.
·
Harus ada bibir sumur.
Bibir
sumur berfungsi selain menjaga agar
sumur tetap bersih, juga jika datangnya musim penghujan tanah tidak akan masuk
pada air sumur. Bagian atas diberi pembatas (tembok/bong/bis) kurang lebih tiga
meter dari permukaan tanah, hal ini bertujuan untuk menjaga kotoran yang dapat
masuk pada air sumur. Lapisan kerikil, bagian bawah sumur perlu dilapisi
kerikil untuk mengurangi kekeruhan jika air sedikit.
2) Air
hujan
Kebutuhan
rumah tangga akan air dapat dilakukan dengan cara menampung air
sebanyak-banyaknya pada saat musim hujan, tetapi hal ini hanya bisa dilakukan
saat musim penghujan. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan tempat
penampungan air hujan yang lebih besar agar cukup untuk menyambut datangnya
kebutuhan di musim kemarau.
3. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah
adalah kerusakan lapisan tipis bumi yang bermanfaat yaitu tanah produktif untuk
menumbuhkan tanaman sebagai sumber bahan makanan. Kesuburan tanah dapat hilang karena menipisnya nutrisi tanaman
yang mempengaruhi produksi pertanian serta kasitas air tanah. Kapasitas air
tanah menurun jika ada penggundulan hutan dan pengalian sumur dalam.
Tanah
subur dapat rusak karena erosi. Erosi alamiah berjalan lambat seimbang dengan
pembentukan tanah yang baru. Tetapi kegiatan manusia seperti penebangan hutan
dan penggundulan tanah dapat mempercepat erosi.
a. Penurunan
kualitas tanah dan dampaknya
Selain
fungsi tanah sebagai berbagai sumbardaya dan habitat bagi mahluk hidup, tanah
juga sebagai reseptor dari sejumlah besar bahan pencemar. Tanah merupakan
tempat penampungan berbagai bahan kimia yang berasakl dari rembesan penumpukan
sampah (landfill), intalansi
pengolahan air limbah, dan sumber-sember lainnya.
Tanah merupakan sumberdaya alam yang mengandung
benda organic dan anorganik yang mampu mendukung pertumbuhan tanaman. Erosi
tanah dapat terjadi karena curah hujan yang tinggi yang mempengaruhi fisik,
kimia, dan biologi tanah.
Pencemaran
dapat terjadi karena hal-hal sebagai
berikut:
1) Pencemaran
langsung
2) Pencemaran
tidak langsung
Pencemaran
secara langsung misalnya menggunakan pupuk secara berlebihan, pemberian
insectisida, pestisida, dan pembuangn limbah yang tidak dapat di cernakan
seperti plastic.
Pencemaran
juga dapat melalui air. Air yang mengandung bahan pencemar (polutan) akan
mengubah sususnan kimia tanah sehingga mengganggu jasad yang hidup dalam atau
di permukaan tanah. Pencemaran dapat juga melalui udara. Udara yang tercemar
akan menurunkan hujan yang mengandung bahan pencemar ini akibatnya tanah akan
tercemar juga.
Dalam
beberapa kasus lahan yang terkontaminasi pestisida menyebabkan terjadinya
penumpukan bahan berbahaya dan beracun di dalam tanah. Penurunan kualitas tanah
terutama disebabkan oleh kehadiran bahan-bahan pencemar ditanah. Pengalaman
menunjukan bahwa penggunaan pestisida dapat menurunkan jumlah hama dan menaikan
produksi. Segumpal tanah seberat 0,5 kg mengandung sekitar 1 triliyun bakteri,
200 juta jamur 25 juta alga, 15 protozoa, serta cacing, insecta dan mahluk
kecil lainnya. Apabila penyemprotan dilakukan berlebihan maka semua mahluk
penyubur tanah ikut lenyap. Jadi pestisida yang amat membantu manusia jika
dipakai dalam jumlah yang tepat. Demikian juga dengan pupuk yang amat berguna
memberikan hara bagi tanaman, jika diberikan secara berlebihan menjadi racun
bagi tanaman. Deterjen yang tersisa tidak dapat terurai juga dapat mencemari
tanah. Zat-zat yang ada dalam deterjen itu masuk kedalam tanah dan meracuni
tanah. Seperti halnya sampah padat yang bertumpuk banyak tidak dapat teruraikan
oleh mahluk pengurai dalam waktu lama akan mencemarkan tanah.
Berdasarkan
sumbernya sampah dapat digolongkan sampah domestic misalnya sampah rumah,
pasar, sekolah dll. Sedangkan sampah non domestic misalnya sampah pabrik
peternakan industry ,kehutanan dll. Beberapa ahli mengemukakan bahwa penurunan
kualitas tanah telah memberikan dampak nyata pada kesehatan, seperti dampak
kekurangan unsur-unsur hara mikro yang terkandung dalam bahan makanan terhadap
kesehatan manusia. Adakalanya dampak kesehatan terjadi sebagai akibat pemaparan
bahan-bahan beracun tidak langsung tetapi melalui air minum, udara maupun
rantai makanan. Ketika sumber minum melalui tanah terkontaminasi, makan
kontaminan akan masuk kedalam air minum. Ketika makanan tumbuh ditanah yang
terkontaminasi, kontaminan masuk melalui rantai makanan.
Selain
dampak dari kekurangan unsur-unsur hara mikro, tanah juga dapat berfungsi
sebagai media penyebar penyakit. Penyakit yang disebarkan melalui tanah
tersebut dapat berupa penyakit menular maupun tidak menular. Penyakit yang
menular disebabkan oleh bakteri, terutama pembuat spora seperti bakteri antrax.
Penyakit tidak menular umumnya diakibatkan karena kehadiran bahan berbahaya dan
beracun dalam tanah.
b.
Pemulihan Tanah Terkontaminasi
Metode
pengolahan tanah terkontaminasi dapat dibagi menjadi 3 kelompok besar, yakni
1) Penyimpanan
Tanah yang sudah terkontaminasi di
gali dan dibawa ke sebuah gudang penyimpanan. Tanah terkontaminasi dapat
disimpan sementara sampai ditemukan tehnik yangb tepat untuk pengelolannya.
2) Teknik
Ex situ
Pengplahan dilakukan dengan cara
pemisahan bahan pencemar dengan tanah,
penguraian kontaminan dengan bantuan mikroorganisme, pemanfaatan energy panas
untuik menguapkan kontaminan dari tanah ekstraksi kontaminan dari tanah
penguapan uap maupun bahan kimia untuk memisahkan kontaminan dari tanah.
3) Teknik
In situ
Pengolahan dengan konversi biologi
atau konvensi kimia, pemisahan kontaminan dan isolasi kontaminan agar tidak
mendifusi sumber daya lingkungan lainnya.
Penanganan
pencemaran tanah akibat pestisida ialah dengan tidak mengguanakan nya.
DAFTAR PUSTAKA
Aryawardha,
Wisnu.2004. Dampak Pencemaran Lingkungan.
Andi Yogyakarta : Yogyakarta
Mulia,
Ricki M. 2005.Kesehatan Lingkungan.
Graha Ilmu : Yogyakarta
McKenzie, James
F. 2006. Kesehatan Masyarakat alih
bahasa oleh Atik Utami dkk. EGC : Jakarta
Mubarak, W I,
Chayatin, N. 2009. Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Salemba Medika : Jakarta
Sastrawijaya,
Tresna. 2009. Pencemaran
Lingkungan. Rineka
Cipta : Jakarta
Untuk melihat slide presentasi pencemaran lingkungan Anda bisa mengklik link berikut ini :
https://skydrive.live.com/redir?resid=D698A00FC535B282%21114
Tidak ada komentar:
Posting Komentar