DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4 :
Rahayu Hasti Komaria
Eka Mujiati
Ermaliani
Okta Rostalita
Mario Sandro
Dosen Pengampuh : H. A. FICKRY FAISYA, M. Kes
UNIVERSITAS NEGERI SRIWIJAYA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
TAHUN AKADEMIK 2013
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Saat
ini masalah pengelolaan lingkungan hidup termasuk didalamnya penyehatan
lingkungan mendapat sorotan makin tajam dari masyarakat. Hal ini sejalan dengan
perkembangan kemajuan masyarakat berkat keberhasilan pembangunan di segala
bidang termasuk kemajuan dibidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan informasi.
Telah disadari pula secara meluas bahwa setiap kegiatan manusia dalam memenuhi
tuntutan kehidupannya akan berdampak terhadap kesehatan lingkungan.
Upaya
pengendalian pencemaran lingkungan merupakan upaya untuk mengurangi atau bahkan
menghilangkan dampak yang timbul akibat kegiatan yang dilakukan oleh manusia
dalam pemenuhan kebutuhannya. Upaya ini menjadi sangat penting, salah satunya
adalah pengolahan limbah sebagai akibat peningkatan aktifitas kegiatan manusia.
Limbah cair merupakan salah satu jenis sampah adapun sampah (waste) adalah
zat-zat atau benda-benda lain yang sudah tidak terpakai lagi, baik yang berasal
dari rumah maupun sisa-sisa proses industri. Secara umum limbah cair dapat
dibagi menjadi :
1. Human
excreta (feses dan urine)
2. Sewage
(air limbah)
3. Industrial
waste (bahan buangan dari sisa proses industri)
Terkait
dengan permasalahan yang terjadi akibat air limbah adalah terjadi pencemaran di
Sungai Musi, Sumatera selatan. Badan Lingkungan Hidup Sumatera Selatan
menyatakan bahwa pencemaran di Sungai Musi masih terus berlangsung. Tingkat
faecal coli di sungai musi masih tinggi. Zat pencemar yang masuk di Sungai musi
selain karena kotoran manusia dan hewan juga disebabkan oleh faktor dari limbah
pabrik. (Suara Pembaruan, 2011).
Masih
banyak lagi permasalahan lainnya yang disebabkan oleh air limbah ini baik dari
rumah tangga, industri, rumah sakit, hotel, perkantoran, kegiatan perdagangan
dan kegiatan lainnya.
B.
Tujuan
1.
Untuk memenuhi tugas
Dasar-Dasar Kesehatan Lingkungan
2.
Untuk mengupas mengenai
air buangan/limbah dan kesehatan. Secara khusus, akan dibahas sumber, dampak,
karakteristik, parameter dan pengolahan air buangan/limbah terhadap kesehatan.
Yang tidak lepas dari pengertian dan perspektif hukum dari air buangan/ limbah
tersebut.
3.
Untuk mengetahui solusi
dari permasalahan yang terjadi akibat air buangan/limbah ini
BAB
II
AIR
BUANGAN/LIMBAH DAN KESEHATAN
A. Pengertian
Air Limbah
Air
limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari rumah
tangga, industri maupun tempat-tempat umumnya, dan pada umumnya mengandung
bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta
mengganggu lingkungan hidup. Batasan lain menuliskan bahwa air limbah adalah
kombinasi dari cairan dan sampah cair yang berasala dari daerah pemukiman,
perdagangan, perkantoran, dan industri, bersama-sama dengan air tanah, air
permukaan, dan air hujan yang mungkin ada. Dari batasan tersebut dapat disimpulkan
bahwa ir buangan adalah air yang tersisa dari kegiatan manusia, baik kegiatan
rumah tangga maupun kegiatan lain seperti industri, perhotelan dan sebagainya.
Meskipun merupakan air sisa namun volumenya besar karena lebih kurang 80% dari
air yang digunakan bagi kegiatan-kegiatan manusia sehari-hari tersebut dibuang
lagi dalam bentuk yang sudah kotor (tercemar). Selanjutnya air limbah ini akan
mengalir ke sungai dan laut dan akan digunakan oleh manusia lagi.
B. Sumber
Air Limbah
Air
limbah berasal dari berbagai sumber, secara garis besar dapat dikelompokkan
sebagai berikut :
1. Domestic wastes water
; berasal dari pemukiman penduduk, pada umunya terdiri dari eksreta, air bekas
cucian dapur dan kamar mandi dan umumnya terdiri dari bahan-bahan organik
2. Industrial wastes water
; zat yang terkandung didalamnya sangat bervariasi sesuai dengan bahan baku
masing-masing industri antara lain nitrogen, sulfida, amoniak, mineral,
logam-logam berat, zat pelarut dan sebagainya sehingga pengolahannya pun
menjadi lebih rumit
3. Municipal wastes water
; air buangan dari perkotaan, perdagangan, hotel, restoran, tempat-tempat umum.
Pada umunya zat yang terkandung sama dengan domestic wastes water.
C. Dampak
Buruk Air Limbah
Air
limah yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan dampak buruk bagi
kesehatan makhluk hidup dan lingkungannya, diantaranya:
1.
Gangguan Kesehatan
Air
limbah dapat mengandung bibit penyakit yang dapat menimbulkan penyakit bawaan
air (waterborne disease). Selain itu,
di dalam air limbah juga terdapat zat-zat berbahaya dan beracun yang berbahaya
bagi kesehatan makhluk hidup dan lingkungan sekitar. Air limbah yang tidak
dikelola dengan baik bisa menjadi sarang vektor penyakit (misalnya: nyamuk,
lalat, kecoa, dll).
2.
Penurunan Kualitas
Lingkungan
Air
limbah yang langsung dibuang ke air permukaaan (misalnya sungan dan danau)
dapat mengakibatkan pencemaran permukaan air ini. Sebagai contoh, bahan organik
yang terdapat di dalam air limbah bila dibuang langsung ke sungai dapat
menyebabkan penurunan kadar oksigen yang terlarut (Disolved Oksigen) di dalam sungai tersebut. Dengan demikian, akan
menyebabkan kehidupan di dalam air yang membutuhkan oksigen akan terganggu,
dalam hal ini akan mengurangi perkembangannya.
Adakalanya,
air limbah juga dapat merembes ke dalam air tanah, sehingga menyebabkan
pencemaran air tanah. Bila air tanah tercemar, maka kualitasnya akan menurun
sehingga tidak dapat lagi digunakan sesuai peruntukannya.
3.
Gangguan Terhadap
Keindahan
Adakalanya
air limbah mengandung polutan yang tidak mengganggu kesehatan dan ekosistem,
tetapi mengganggu keindahan. Contoh yang sederhana ialah air limbah yang
mengandung pigmen warna yang dapat menimbulkan perubahan warna pada badan air
penerima. Walaupun pigmen ini tidak menimbulkan gangguan terhadap kesehatan,
tetapi terjadi gangguan keindahan terhadap badan air penerima ini.
Kadang-kadang
air limbah juga mengandung bahan-bahan yang bila terurai menghasilkan gas-gas
yang berbau. Bila air limbah jenis ini mencemari badan air, maka dapat
menimbulkan gangguan keindahan pada badan air tersebut.
4.
Gangguan Terhadap
Kerusakan Benda
Adakalanya
air limbah mengandung zat-zat yang dapat dikonversi oleh bakteri anaerobik
menjadi gas yang agresif seperti H2S. Gas ini dapat mempercepat
proses perkaratan pada benda yang terbuat daribesi (misal: pipa saluran air
limbah) dan buangan air otor lainnya. Dengan cepat rusaknya air tersebut, maka
biaya pemeliharaan akan semakin besar juga, yang berarti akan semakin besar
juga, yang berarti akan menimbulkan kerugian materian.
Untuk
menghindarkan terjadinya gangguan-gangguan tersebut, air limbah yang dialirkan
ke lingkungan harus memenuhi ketentuan seperti yang disebutkan dalam baku mutu
air limbah. Apabila air limbah tidak memenuhi ketentuan ini, maka perlu
dilakukan pengolahan air limbah sebelum mengalirkanna ke lingkungan.
D. Karakteristik
Air Limbah
1. Karakteristik
Fisik
Terdiri
dari 99,9% air, sedangkan kandungan bahan padatnya mencapai 0,1% dalam bentuk
suspensi padat yang volumenya bervariasi antara 100-500 ml.
2. Karakteristik
Kimia
Air limbah biasanya
bercampur dengan zat kimia anorganik yang berasal dari air bersih dan zat
organik dari limbah itu sendiri. Komposisi cairan limbah bisa berupa nitrogen
(urea, protein, asam amino) dan non nitrogen (lemak, sabun, karbohidrat).
3. Karakteristik
bakteriologis
Biasanya mengandung
bakteri patologis E.coli
E. Parameter
Air Limbah
a.
BOD (Biochemical Oxygen Demand)
Adalah
banyaknya oksigen dalam ppm atau milligram/liter (mg/lt) yang diperlukan untuk
menguraikan benda organik oleh bakteri pada suhu 20˚C selama 5 hari.
b.
COD (Chemical Oxygen Demand)
Menggambarkan
jumlah total oksigen yang diperlukan untuk mengoksidasi bahan organik secara
kimiawi, baik yang dapat didekomposisi secara biologis (biodegradable). Maupun
yang sukar didekomposisi secara biologis (non biodegradable). Oksigen yang
dikonsumsi setara dengan jumlah dikromat yang diperlukan untuk mengoksidasi air
sampel.
c.
Oksigen terlarut (Dissolved Oxygen = DO)
Adalah
banyaknya oksigen yang terkandung didalam air dan diukur dalam satuan milligram
per liter.
d.
Kesadahan (Hardness)
Adalah
gambaran kation logam divalen (valensi 2) yang terdapat dalam air.
Kation-kation ini dapat bereaksi dengan sabun membentuk endapan (presipitasi)
maupun dengan anion-anion yang terdapat didalam air membentuk endapan atau
karat pada peralatan logam.
e.
Settleable solid
Adalah
lumpur yang mengendap dengan sendirinya pada kondisi yang tenang selama 1 jam
secara gaya beratnya sendiri.
f.
TSS (Total Suspended Solid)
Adalah
jumlah berat dalam mg/l kering lumpur yang ada didalam air limbah setelah
mengalami penyaringan dengan membran berukuran 0,45 mikron. Suspended solid
(material tersuspensi) dapat dibagi menjadi zat padat dan koloid. Selain
suspended solid ada juga istilah dissolved solid(padatan terlarut).
g.
MLSS (Mixed Liquor Suspended Solid)
Adalah
jumlah TSS yang berasal dari bak pengendap lumpur aktif setelah dipanaskan pada
suhu 103˚- 105˚C.
h.
MLVSS (Mixed Liquor Volatile Suspended Solid)
Adalah
kandungan organic matter yang terdapat dalam MLSS. Didapat dari pemanasan MLSS
pada suhu 600˚C, benda volatile menguap disebut MLVSS.
i.
Kekeruhan (turbidity)
Adalah
ukuran yang menggunakan efek cahaya sebagai dasar untuk mengukur keadaan air
sungai, kekeruhan ini disebabkan oleh adanya benda tercampur atau benda koloid
dalam air.
F. Pengolahan
Air Limbah
Pengolahan
air limbah bertujuan untuk menghilangkan bahan- bahan tersuspensi dan terapung,
pengolahan bahan bahan organik biodegradable, mengurangi organisme patogen,
aspek estetika, dan lingkungan. Dilakukan secara alamiah maupun dengan
peralatan. Pengolahan air limbah secara alamiah biasanya dilakukan dengan
bantuan kolam stabilisasi. Kolam stabilisasi relatif murah, namun membutuhkan
area yang luas detention time yang cukup lama (20-50 hari). Kolam stabilisasi
yang biasanya digunakan adalah kolam anaerobik, kolam fakultatif, dan kolam
maturasi.
Pengolahan
air limbah dengan bantuan peralatan biasanya dilakukan pada Instansi Pengolahan
Air Limbah/ IPAL. Terdapat tiga tahap pengolahan, yaitu pengolahan pertama (primary treatment), pengolahan kedua (secondary treatment), dan pengolahan
lanjutan (tertiary treatment).
a.
Primary Treatment
Bertujuan
untuk memisahkan padatandari air secara fisik dengan cara melewatkan air limbah
melalui saringan (filter) dan atau bak sedimentasi.
·
Penyaringan (filtration)
Bertujuan
mengurangi padatan maupun lumpur tercampur dan partikel koloid dari limbah air
dengan melewatkan air limbah melalui media yang porous. Hal ini dilakukan sebab
polutan dapat menyebabkan pendangkalan bagi badan iar penerima. Polutan juga
dapat merusak peralatan pengolah limbah. Beberapa alat filtrasi yang sering
digunakan seperti saringan pasir lambat, saringan pasir cepat, saringan multi
media, percoal filter, mikrostaning, dan vacum filter.
·
Pengendapan (sedimentation)
Pengendapan
terjadi pada kondisi yang tenang. Adakalanya ditambahkan bahan kimia untuk
menetralkan atau meningkatkan pengurangan dari parikel tercampur. Untuk
mempercepat proses pengendapan, kadang- kadang juga ditambahkan bahan koagulan
seperti tawas, sedangkan untuk mempercepat proses koagulan adakalanya ditambah
larutan kapur untuk menciptakan suasana basa.
b.
Secondary Treatment
Bertujuan
untuk mengkoagulasikan dan menghilangkan koloid serta menstabilkan zat organik
dalam air limbah. Khusus limbah domestik, tujuan utamanya untuk mengurangi bahan
organik dan dalam banyak hal juga menghilangkan nutrisi seperti nitrogen dan
fosfor. Penguraian bahan organik dilakukan oleh mikroorganisme secara aerobik
dan anaerobik.
·
Proses Aerobik
Terjadi dengan
kehadiran Oksigen sebagai electron acceptor dalam air limbah. Dibantu dengan
lumpur aktif (activated sludge),
yaitu lumpur yang banyak mengandung bakteri pengurai. Hasil akhir proses ini
adalah karbon dioksida, uap air, serta excess sludge. Terdapat dua hal penting
dalam proses ini, yaitu proses pertumbuhan bakteri dan penambahan oksigen.
·
Proses Anaerobik
Dalam proses ini zat
organik diuraikan tanpa Oksigen. Hasil akhir proses ini adalah biogas(methane
dan carbon dioksida), uap air, serta sedikit exces sludge.
Merupakan kelanjutan
dari pengolahan kedua. Tujuannya untuk menghilangkan nutrisi/ unsur hara
khususnyanitar dan fosfat. Selain itu dapat dilakukan proses pemusnahan
mikroorganisme patogen dengan penambahan
Chlor.
BAB
III
PEMBAHASAN
Permasalahan lingkungan hidup akan
terus muncul secara serius diberbagai pelosok bumi sepanjang penduduk bumi tidak
segera memikirkan dan mengusahakan keselamatan dan keseimbangan lingkungan. Demikian
juga di Indonesia, permasalahan lingkungan hidup seolah-olah seperti dibiarkan menggelembung
sejalan dengan intensitas pertumbuhan industri, walaupun industrialisasi itu
sendiri sedang menjadi prioritas dalam pembangunan. Tidak kecil jumlah korban
ataupun kerugian yang justru terpaksa ditanggung oleh masyarakat luas tanpa ada
konpensasi yang sebanding dari pihak industri.
Walaupun proses perusakan lingkungan
tetap terus berjalan dan kerugian yang ditimbulkan harus ditanggung oleh banyak
pihak, tetapi solusinya yang tepat tetap saja belum bisa ditemukan. Bahkan di
sisi lain sebenarnya sudah ada perangkat hokum yaitu Undang-Undang Lingkungan
Hidup, tetapi tetap saja pemecahan masalah lingkungan hidup menemui jalan
buntu. Hal demikian pada dasarnya disebabkan oleh adanya kesenjangan yang tetap
terpelihara menganga antara masyarakat, industri dan pemerintah termasuk aparat
penegak hukum.
Solusi yang bisa disarankan yaitu :
1.
Pengurangan intensitas produksi air
limbah
Sungai memliki kemampuan untk
menetralisir zat pencemar dengan sendiri, jika zat pencemar yang masuk kebadan
sungai itu melebihi kapasitasnya maka sungai tersebut menjadi tercemar. Dengan
adanya pengurangan intensitas produksi air limbah maka zat pencemar yang masuk
ke badan air menjadi menjadi relatif lebih sedikit dan membuat sungai tidak
tercemar.
2.
Pengolahan air limbah
Pengolahan air limbah dimaksudkan
untuk mengurangi bahkan menghilangkan zat-zat pencemar yang berbahaya bagi
kesehatan dan lngkungan kita. Dengan dilakukannya pengolahan air limbah maka
zat pencemar yang masuk ke badan air menjadi relatif sedikit dan membuat
sunggai tidak tercemar.
3.
Pengawasan dan pengukuran kualitas
lingkungan secara berkala
Kegiatan ini dimaksudkan sebagai
bahan acuan penentuan kualitas lingkungan. Kegiatan Pengawasan dilakukan terhadap
industri-industri yang ada terutama industri yang tidak melakukan pengolahan
air limbah dan menghasilkan air imbah yang berbahaya dan kegiatan pengukuran
kualitas air sungai dilakukan untuk mendapatkan data status kualitas ar sungai
yang dialiri air limbah dari berbagai industri tersebut.
4.
Penegakan peraturan yang ada
Peraturan tentang penentuan kualitas
air limbah tentu telah dibuat olleh pemerintah yang berwenang. Penegakkan
peraturan ini menjadi salah satu solusi agar tidak adanya tindak kecurangan
yang dilakukan oleh pihak industri dan aparat pemerintah.
5.
Sosialisasi tentang pencemaran
akibat air limbah
Pengubahan perilaku masyarakat
melalui kegiatan sosialisassi. Sosialisasi ini berisi tentang penanggulangan
air limbah dan dampaknya terhadap kesehatan dan lingkungan. Sosialisasi ini
dimaksudkan untuk mengarahkan dan membimbing masyarakat untuk menjaga kesehatan
air di lingkungan mereka.
BAB
IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Didapatnya
hal yang berkaitan dengan air limbah, yaitu:
·
Air buangan/limbah
adalah sisa air yang dibuang berasal dari bangunan rumah tangga, industri,
maupun tempat-tempat umum lainnya dan pada umumnya mengandung bahan-bahan atau
zat-zat yang sangat membahayakan kesehatan manusia dan mengganggu lingkungan
hidup.
·
Dampak buruk air limbah
yaitu dapat menyebabka gangguan kesehatan, penurunan kualitas lingkungan,
gangguan terhadap keindahan dan kerusakan benda
·
Sumber air limbah dapat
dibagi menjadi tiga yaitu Domestic wastes
water, Industrial wastes water dan Municipal
wastes water.
·
Karakteristik Air
Limbah dibagi menjadi tiga yaitu karakteristik fisik, kimia dan bekteriologis.
·
Parameter air limbah
yaitu BOD (Biochemical Oxygen Demand), COD (Chemical Oxygen Demand),
Oksigen terlarut (Dissolved Oxygen = DO), Kesadahan (Hardness), Settleable
solid, TSS (Total Suspended Solid), MLSS (Mixed Liquor Suspended
Solid), MLVSS (Mixed Liquor Volatile Suspended Solid) dan Kekeruhan (turbidity)
·
Pengolahan air limbah dibagi menjadi dua yaitu seara alami (dilakukan
dengan bantuan kolam stabilisasi) dan buatan (dengan penggunaan Instansi
Pengolahan Air Limbah/ IPAL. Terdapat tiga tahap pengolahan, yaitu pengolahan
pertama (primary treatment), pengolahan kedua (secondary treatment),
dan pengolahan lanjutan (tertiary treatment).
2. Solusi
permasalahan yang terkait dengan air lmbah yaitu:
·
Pengurangan intensitas
produksi air limbah
·
Kegiatan pengolahan air
limbah
·
Pengawasan dan pengukuran
kualitas lingkungan berkala
·
Penegakan peraturan
yang ada
·
Sosialisasi tentang
pencemaran akibat air limbah
B. Saran
1. Sebaiknya
dilakukan upaya pengolahan limbah oleh masyarakat dan lembaga-lembaga sehingga
tidak terjadi kerusakan dan tingkat pencemaran yang tinggi pada badan
air/sungai
2. Sebaiknya
Pembangunan
instalasi pengolahan air limbah sudah mutlak dan harus dimiliki oleh setiap
industri atau badan pengolahyang ditunjuk agar setiap air limbah yang dibuang
ke badan air sudah masuk dalambaku mutu yang telah ditetapkan oleh pemrintah.
3. Penerapan
pengolahan limbah dinegara kita dengan negara-negara maju sebagai contoh.
4.
Perlu adanya Keseriusan dari semua
pihak sangat diperlukan agar limbah industri yang ada benar-benar tidak
mengganggu kehidupan dan kesehatan manusia, kalau hal ini tidak kita mulai dari
sekarang maka akan sama-sama kita lihat bahaya apa yang akan muncul ke depan
yang menghadang kita.
DAFTAR PUSTAKA
Chandra, Budiman.2005.Pengantar Kesehatan Lingkungan.Yogyakarta:ECG
Hasyim, Hamzah.2010.Modul Dasar-Dasar kesehatan
Lingkungan. Palembang:
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sriwijaya
Mulia, Rizki.2005.Kesehatan Lingkungan.Yogyakarta:
Graha Ilmu
Sugiharto, 1987.
Dasar- dasar pengolahan air limbah.
Jakarta : Universitas Indonesia
Sumantri, Arif.2010.Kesehatan Lingkungan dan
Perspektif islam. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group
Untuk melihat slide presentasi air buangan/limbah dan kesehatan Anda bisa mengklik link berikut ini :
https://skydrive.live.com/redir?resid=D698A00FC535B282%21107
makasih ya. postinganya membantu.
BalasHapussaya kadek armawan
dari psik (program studi ilmu keperawatan universitas malahayati bandar lampung)
angkatan 2012.