DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
Arfen Dwi Saputra
(10011481317031)
Ana Fauziah (10011481317016)
Mariyah A.M (10011481317005)
Sarnita (10011481317002)
Surakhmi Oktavia (10011481317037)
DOSEN
:
H.A FICKRY FAISYA, S.KM,M.Kes
FAKULTAS KESEHATAN
MASYARAKAT
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN 2013
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Air
merupakan sumberdaya penting dalam menunjang kehidupan semua makhluk yang ada
di bumi, tidak ada makhluk yang bisa bertahan hidup lebih dari beberapa hari
tanpa air. Air juga merupakan sumberdaya vital dalam pembangunan ekonomi
seperti sektor industri, perdagangan, pertanian, perikanan, transportasi,
pembangkit listrik, pariwisata, rumah tangga dan lainnya.
Penyediaan
air bersih untuk masyarakat mempunyai peranan yang sangat penting dalam
meningkatkan kesehatan lingkungan atau masyarakat, yakni mempunyai peranan
dalam menurunkan angka penderita penyakit, khusunya yang berhubungan dengan air
dan berperan dalam meningkatkan standar atau taraf/kualitas kesehatan
masyarakat.
Sampai saat ini penyediaan air bersih untuk masyarakat di
Indonesia masih dihadapkan pada beberapa permasalahan yang cukup kompleks dan
sampai saat ini masih belum dapat diatasi sepenuhnya. Menurunnya akses
masyarakat terhadap air minum berkaitan dengan tingginya peningkatan jumlah
penduduk di perkotaan, sementara pertambahan sarana dan cakupan air minum
terbatas. Faktor lain yang mendukung penurunan tersebut adalah masalah
kemiskinan dan pencemaran.
Masyarakat miskin di perkotaan tidak
mampu berlangganan air bersih dari Perusahaan Air Minum (PAM) atau tidak mampu
membeli air mineral dalam botol atau isi ulang, sementara sarana yang ada
banyak yang kondisinya sudah rusak atau tidak berfungsi. Sementara itu
pencemaran terus berlangsung mengancam kuantitas dan kualitas air bersih.
Keadaan ini berpengaruh terhadap ketersediaan dan akses masyarakat terhadap
sumber air minum, yang layak dan memenuhi syarat kesehatan merupakan penyebab
masih tingginya penyakit yang ditularkan melalui air.
Oleh karena itu dalam makalah ini akan
dibahas mengenai sumber-sumber air, pengaruh air terhadap kesehatan manusia,
mekanisme penularan penyakit melalui air, pemanfaatan sumber daya air,
pengolahan air.
1.2
TUJUAN
Adapun
tujuan dari makalah ini adalah :
1.2.1 Untuk mengetahui siklus hidrologi atau siklus air
1.2.2 Untuk mengetahui sumber-sumber air
1.2.3 Untuk mengetahui pengaruh air terhadap kesehatan manusia
1.2.4 Untuk mengetahui mekanisme penularan penyakit melalui air
1.2.5 Untuk mengetahui persyaratan air yang memenuhi syarat
1.2.6 Untuk mengetahui pengolahan air.
1.3 RUMUSAN MASALAH
Adapun yang
menjadi permasalahan dalam makalah ini adalah mengenai keterbatasan akses
masyarakat untuk mendapatkan air yang memenuhi syarat kesehatan sehingga aman
untuk dipergunakan dan dikonsumsi oleh masyarakat serta tidak menimbulkan
gangguan kesehatan bagi manusia.
Oleh karena itu perlu diketahui
sumber-sumber air yang bersih yang dapat dimanfaatkan secara aman,
pengaruh-pengaruh air terhadap kesehatan manusia, mekanisme penularan penyakit
yang dapat tersebar melalui air yang tidak memenuhi syarat kesehatan baik
ditularkan oleh mikroorganisme maupun pencemaran akibat kontaminasi bahan-bahan
kimia, persyaratan air yang memenuhi standar kesehatan yang diperbolehkan sehingga
diperlukan pengolahan air yang dilakukan untuk mendapatkan air yang dapat
dipergunakan dan dikonsumsi secara layak.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 SIKLUS HIDROLOGI
Air
merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan manusia. Menurut Peraturan
Menteri Kesehatan No. 416 Tahun 1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan
kualitas air, bahwa air terdiri atas air minum, air bersih, air kolam renang
dan air pemandian umum.
Pengertian
air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya
memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak (Permenkes
Nomor 416 Tahun 1990).
Pengertian
air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses
pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum (Permenkes
Nomor 492 Tahun 2010).
Air
senantiasa mengalami pergerakan dalam beberapa bentuk sebagaimana yang
digambarkan dalam gambar mengenai siklus hidrologi dibawah ini :
Siklus hidrologi merupakan fenomena alam yang
sirkulasinya tidak pernah berhenti dari atmosfer bumi dan kembali ke atmosfer.
Secara umum pergerakan air di alam terdiri atas penguapan (evaporasi),
pembentukan awan (kondensasi), peristiwa jatuhnya air ke bumi/hujan
(presipitasi), aliran air permukaan bumi dan di dalam tanah.
Secara umum, keterangan siklus hidrologi sebagai berikut: air menguap
akibat panasnya matahari. Penguapan ini terjadi pada air permukaan, air yang
berada didalam lapisan tanah bagian atas (evaporasi), tumbuhan yang ada di
dalam (transpirasi), hewan dan
manusia (transpirasi, respirasi). Uap air ini memasuki atmosfer. Di dalam
atmosfer uap ini akan menjadi awan (kondensasi), didalam kondisi cuaca tertentu
dapat mendingin dan berubah bentuk menjadi tetesan-tetesan air dan jatuh
kembali ke permukaan bumi sebagai hujan (presipitasi). Air hujan ini ada yang
langsung mengalir ke dalam permukaan (run off), ada yang meresap kedalam tanah (perkolasi) dan menjadi air tanah, baik
yang dangkal maupun yang dalam dan ada juga yang diserap
oleh tumbuhan. Air tanah akan timbul kepermukaan sebagai mata air dan menjadi
air permukaan. Air permukaan bersama-sama air tanah dangkal
dan air tanah akan menguap kembali lagi menjadi awan, maka siklus
hidrologis akan kembali terulang.
2.2 SUMBER-SUMBER AIR
Air yang diperuntukkan bagi konsumsi manusia berasal dari
sumber yang aman dan bersih. Batasan-batasan sumber air yang bersih dan aman
antara lain :
a.
Bebas dari kontaminasi
kuman dan bibit penyakit
b.
Bebas dari substansi kimia
yang berbahaya dan beracun
c.
Tidak berasa dan tidak
berbau
d.
Dapat digunakan untuk
mencukupi kebutuhan domestik dan rumah tangga
e.
Memenuhi standar minimal
yang telah ditentukan oleh WHO atau Departemen Kesehatan RI.
Air
dinyatakan tercemar bila mengandung bibit penyakit, parasit, bahan-bahan kimia
yang berbahaya dan sampah atau limbah industri.
Air yang
berada di permukaan bumi ini berasal dari berbagai sumber. Berdasarkan letak
sumbernya air dibedakan menjadi :
1.
Air angkasa (Hujan)
Merupakan
sumber utama air di bumi. Walaupun pada saat presipitasi merupakan air yang paling
bersih, namun air tersebut cenderung mengalami pencemaran ketika berada di
atmosfer. Pencemaran yang berlangsung di atmosfer itu dapat disebabkan oleh
partikel debu, mikroorganisme, dan gas misalnya karbon dioksida, nitrogen dan
ammonia.
Air hujan merupakan penyubliman awan/uap air menjadi air murni yang ketika turun dan melalui udara akan
melarutkan benda-benda yang terdapat di udara. Dalam keadaan murni sangat
bersih jika tidak tercemar oleh polutant yang ada.
2.
Air Permukaan
Air
yang meliputi badan-badan air semacam sungai, danau, telaga, rawa, terjun dan
sumur permukaan. Sebagian besar berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan
bumi. Air hujan ini kemudian akan mudah
mengalami pencemaran baik oleh tanah, sampah maupun yang lainnya.
Air
permukaan merupakan salah satu sumber bahan baku air bersih. Faktor-faktor yang
yang harus diperhatikan antara lain:
1). Mutu dan kualitas baku
2). Jumlah dan kuantitasnya
3). Kontinuitasnya
Air permukaan adalah air yang sangat mudah
tercemar oleh kegiatan manusia, flora, fauna dan zat-zat lain.
3.
Air Tanah
Air tanah (ground water) berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan bumi
yang kemudian mengalami perkolasi atau penyerapan ke dalam tanah dan mengalami
proses filtrasi secara alamiah. Proses-proses yang telah dialami air hujan
tersebut, di dalam perjalanannya ke bawah tanah, membuat air tanah menjadi
lebih baik dan lebih murni dibandingkan air permukaan. Beberapa kelebihan air tanah antara lain:
a.
Air tanah biasanya bebas kuman penyakit tanpa perlu
mengalami proses purifikasi atau penjernihan.
b.
Persediaannya cukup tersedia sepanjang tahun, saat musim
kemarau sekalipun
Air tanah dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan manusia dengan cara membuat sumur atau pompa air, sumur dapat
dibedakan menjadi dua macam yaitu :
1. Sumur Dangkal
Sumber air berasal dari resapan air hujan. Sumur dangkal
memiliki kedalaman 5-15 meter dari permukaan tanah.
2. Sumur dalam (sumur artesis)
Sumber air berasal dari proses purifikasi alami air hujan oleh
lapisan kulit bumi menjadi air tanah. Sumur dalam memiliki kedalaman > 15
meter dari permukaan tanah.
2.3
PENGARUH AIR TERHADAP KESEHATAN
2.3.1
Pengaruh Tidak Langsung
Pengaruh tidak lansung adalah pengaruh
yang timbul sebagai akibat pendayagunaan air yang dapat meningkatkan maupun
menurunkan kesejahteraan masyarakat. Seperti air yang dimanfaatkan untuk
irigasi, perikanan dan pertanian dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
namun sebaliknya pengotoran air dapat menurunkan kesejahteraan masyarakat.
1. Zat-zat pengikat oksigen
Zat pengikat oksigen kebanyakan adalah zat-zat kimia organil
yang dimanfaatkan mikroorganisme sebagai sumber energi dan dibutuhkan untuk
pertumbuhannya. Pengaruh zat-zat pengikat oksigen ini terhadap kesehatan
terjadi secara tidak langsung karena kematian mata rantai makanan (ikan) dan
untuk alasan estetika. Selain itu dayaguna air untuk keperluan kesehatan juga
menurun.
2. Pupuk tanaman
Pupuk sering digunakan di kegiatan pertanian dan perkebunan
untuk meningkatkan produksi bahan pangan. Pupuk yang dipergunakan di daerah
pertanian ini tidak semuanya terpakai, sebagian akan masuk ke dalam perairan.
Karena pupuk juga bermanfaat bagi tumbuhan air, maka terjadi pertumbuhan yang
berlebihan dalam perairan dan mengurangi cahaya masuk ke dalam air, sehingga
oksigen terlarut berkurang, air menjadi berbau dan menurunkan nilai estetika.
Dengan demikian daya guna air untuk kesehatan juga menurun.
3. Material tersuspensi
Material tersuspensi daoat digolongkan menjadi dua yaitu zat
padat dan koloid. Materi tersuspensi mempunyai efek yang kurang baik terhadap
kualitas air karena menyebabkan kekeruhan dan mengurangi cahaya yang masuk ke
dalam air. Oleh karenanya manfaat air berkurang, dan organism yang butuh cahaya
mati. Kematian organism akan menyebabkan terganggunya ekosistem akuatik.maka
pembentukan lumpur akan mengganggu aliran dalam saluran dan pendangkalan cepat
terjadi.
4. Panas
Panas merupakan pengotoran air Karena zat fisis. Panas dapat
mengurangi potensi sumber air untuk suatu proses pendinginan yang biasanya
dibutuhkan dalam proses industri. Selain itu, meningginya temperatur air dapat
menyebabkan meningkatnya rasa dan bau. Intensitas temperatur sendiri dapat
mempengaruhi reaksi-reaksi zat kimia di dalam air. Sifat toksis zat kimia dapat
pula meningkat dengan meningkatnya temperatur. Biota akuatik dapat terpengaruh
oleh toksisitas ini, demikian pula manusia sehingga pencemar panas dapat
berpengaruh tidak langsung terhadap kesehatan.
2.3.2
Pengaruh Langsung
Pengaruh langsung terhadap kesehatan tergantung sekali pada
kualitas air dan terjadi karena air berfungsi sebagai penyalur ataupun penyebar
penyebab penyakit ataupun sarang insekta penyebar penyakit. Kualitas air
berubah karena kapasitas air untuk membersihkan dirinya telah terlampaui. Hal
ini disebabkan bertambahnya jumlah serta intensitas aktivitas penduduk yang
tidak hanya meningkatkan kebutuhan akan air tetapi juga meningkatkan jumlah air
buangan. Beberapa zat yang dapat secara langsung mempengaruhi kesehatan adalah
sebagai berikut :
1. Zat- zat kimia persisten
Merupakan zat kimia yang tidak dapat diuraikan untuk jangka
waktu lama sehingga tidak didapat mekanisme alamiah yang dapat menguraikan
zat-zat tersebut dan tidak ada jalan alamiah bagi perairan untuk memberishkan
diri dari zat-zat tersebut, maka akan terjadi akumulasi di dalam air maupun di
dalam organisme air.
2. Zat radioaktif
Zat radioaktif dalam jumlah yang cukup banyak akan menimbulkan
efek terhadap kesehatan, tetapi hal ini tidak akan terjadi apabila pengendalian
terhadap zat radoaktif dilaksanankan sesuai prosedur. Namun dalam jumlah
sedikit dapat pula menimbulkan masalah apabila terjadi biomagnifikasi di dalam
organism akuatik. Besar kecilnya masalah ini tergantung pada kadar magnifikasi,
peran organism dalam rantai makanan, serta lamanya waktu paruh zat radioaltif.
3. Penyebab penyakit
Adanya penyebab penyakit dalam air, dapat menyebabkan efek
langsung langsungterhadap kesehatan. Penyebab penyakit yang mungkin ada, dapat
dikelompokkan menjadi dua bagian besar yaitu :
-
Penyebab hidup yang
menyebabkan penyakit menular
-
Penyebab tidak hidup yang
menyebabkan penyakit tidak menular.
a.
Penyakit Menular
Peran
air dalam terjadinya penyakit menular dapat bermacam-macam seperti berikut :
· Air sebagai penyebar mikroba pathogen
Penyakit menular yang
disebarkan oleh air secara langsung diantara masyarakat seringkali dinyatakan
sebagai penyakit bawaan air atau water
borne diseases. Penyakit ini hanya daoat menyebar apabila mikroorganisme
penyebabnya dapat masuk kedalam sumber air yang dipakai untuk memenuhi
kebutuhan sehari-harinya. Jenis mikrobanya seperti : virus, bakteri, protozoa
dan metazoan.
· Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit
Air dapat menjadi
sarang insekta penyebar penyakit atau vektor penyakit. Penyebab penyakit yang
berada didalam tubuh vektor dapat berubah bentuk, fase pertumbuhan. Vektor yang
bersarang di air dan penting di Indonesia pada umunya adalah nyamuk dari
berbagai genus/spesies. Contoh penyakit : filariasis, dengue, malaria.
· Penyakit yang disebabkan kurangnya persediaan air bersih
Kurangnya air bersih,
khusunya untuk menjaga kebersihan diri, dapat menimbulkan berbagai penyakit
kulit dan mata. Hal ini terjadi karena bakteri yang selalu ada memiliki
kesempatan untuk berkembang biak. Contoh penyakit : penyakit trachoma, scabies,
· Penyakit yang hospes sementaranya ada di air, contoh penyakit :
schistosomiasis.
b.
Penyakit Tidak Menular
Penyakit
tidak menular yang dapat disebarkan memalui air sangat banyak tergantung
penyebabnya. Penyebab penyakit ini dapat dikelompokkan sebagai zat-zat kimia
dan zat fisis. Beberapa penyakit akibat zat kimia yang pernah dilaporkan adalah
kasus keracunan air raksa, cadmium dan cobalt.
2.4
MEKANISME PENULARAN PENYAKIT MELALUI AIR
Penggunaan
air yang tidak memenuhi syarat dapat menimbulkan terjadinya gangguan
kesehatan/penyakit-penyakit yang berhubungan dengan air dapat dibagi dalam
kelompok-kelompok berdasarkan cara penularannya. Mekanisme penularan penyakit
tersebut terbagi menjadi empat yaitu :
1.
Mekanisme Waterborne
Adalah mekanisme dimana
penyakit yang ditularkan langsung melalui air minum, dimana air minum
mengandung kuman pathogen sehingga menyebabkan yang bersangkutan menjadi sakit.
Termasuk dalam kategori ini adalah hepatitis, kolera, dan lainnya.
2. Mekanisme Waterwashed
Penularan berkaitan dengan
kebersihan umum dan perseorangan. Pada mekanisme ini terdapat tiga cara
penularan yaitu : infeksi melalui alat pencernaan, infeksi melalui kulit dan
mata, penularan melalui binatang pengerat.
Selain penyakit menular
penggunaan air juga memicu penyakit tidak menular karena air telah
terkontaminasi zat-zat berbahaya atau beracun, contohnya penyakit minamata yang
terjadi di Jepang, keracunan kobalt dan cadmium.
3.
Mekanisme Water-based
Penyakit yang ditularkan
melalui mekanisme ini memiliki agens penyebab yang menjalani sebagian siklus
hidupnya di dalam tubuh vektor atau sebagai intermediate
host yang hidup dalam air.
4.
Mekanisme Water-related insect vector
Agen penyakit ditularkan
melalui gigitan serangga yang berkembang biak didalam air contoh : filariasis,
malaria, dengue dan yellow fever.
2.5
PERSYARATAN AIR YANG MEMENUHI SYARAT
Persyaratan air bersih yang dimaksud
adalah persyaratan mikrobiologis, fisik, kimia dan radioaktif. Air bersih yang
dikonsumsi dan dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari harus memenuhi
keseluruhan persyaratan yang telah ditetapkan oleh Permenkes. Air yang tidak
memenuhi salah satu persyaratan tersebut sebelum digunakan sebagai air minum
masih perlu dilakukan pengolahan selanjutnya. Salah satu syarat sebelum
digunakan sebagai air minum adalah persyaratan mikrobiologi dan yang perlu
diperhatikan keberadaan bakteri coliform dalam air yang diperbolehkan kadar
maksimum 0 per 100 ml untuk air minum dan 10 per 100 ml untuk air bersih.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) telah
menetapkan kebutuhan air per orang per hari untuk kebutuhan hidup sehat adalah
60 liter. Kebutuhan tersebut harus mencakup kuantitas, kualitas dan
kontinyuitas.
Agar air minum tidak menyebabkan
gangguan kesehatan, maka air minum harus memenuhi persyaratan kesehatan, di
Indonesia standar air minum yang berlaku pada
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 492 Tahun 2010 tentang persyaratan
kualitas air minum. Persyaratan air minum yang dapat ditinjau meliputi
parameter fisika, kimia, mikrobiologi dan parameter radioaktivitas yang
terdapat didalam air minum tersebut.
Parameter fisika umumnya dapat diidentifikasi
dari kondisi air tersebut, meliputi bau, kekeruhan, rasa, suhu, warna dan
jumlah zat padat terlarut. (TDS). Parameter kimia yang dibedakan menjadi dua
yaitu kimia organik seperti insektisida dan herbisida. Dan kimia anorganik
berupa logam, zat reaktif, zat-zat berbahaya dan beracun serta derajat keasaman
(pH).
Parameter mikrobiologi menggunakan
bakteri Coliform sebagai indicator. Parameter radioaktivitas dengan
mengidentifikasi sinar Alpha, Beta dan Gamma yang dapat menimbulkan kerusakan
pada sel yang terpapar.
2.6
PENGOLAHAN AIR MINUM
Menurut Kusnaedi (2002), tujuan pengolahan air minum merupakan
upaya untuk mendapatkan air yang bersih dan sehat sesuai dengan standar mutu
air. Proses pengolahan air minum merupakan proses perubahan sifat fisik, kimia
dan biologi air baku agar memenuhi syarat untuk digunakan sebagai air minum.
1. Pengolahan air minum secara sederhana
-
Pengolahan secara alamiah
dengan melakukan penyimpanan beberapa jam kemuadian zat-zat yang ada di dalam
air akan mengendap.
-
Pengolahan air dengan
penyaringan yaitu menggunakan kerikil, ijuk dan pasir
-
Pengolahan air dengan
menambahkan zat kimia dengan menambahkan koagulan kedalam air seperti tawas.
-
Pengolahan air dengan
mengalirkan udara yang bertujuan untuk menghilangkan rasa dan bau yang tidak
enak.
-
Pengolahan air dengan cara
memanaskan hingga mendidih untuk air minum.
2. Dari segi konsumennya, pengolahan air dibedakan menjadi dua
yaitu :
a.
Pengolahan air minum untuk
umum
-
Penampungan air hujan
menggunakan danau buatan
-
Pengolahan air sungai
dengan menggunakan penampungan berupa bak.
-
Pengolahan mata air dengan
dialirkan ke penduduk masyarakat dengan menggunakan pipa-pipa.
b.
Pengolahan air minum untuk
rumah tangga
Air minum yang
berasal dari sumur yang harus diperhatikan adalah agar sumur terlindung dan
terhindar dari pengotoran dengan pembangunan sumur yang sesuai dengan standar
yang telah ditentukan.
3. Purifikasi
a.
Purifikasi alamiah
Air permukaan yang
mengandung lumpur bila didiamkan akan mengendap. Penyimpanan air yang cukup
lama mempunyai nilai purifikasi, untuk itu agar tempat penampungan air harus
dijaga agar terhindar dari pengotoran.
b.
Purifikasi buatan dengan 3
proses secara bertahap
-
Proses koagulasi
(pengumpalan)
-
Proses filtrasi
(penyaringan)
-
Proses desinfeksi.
BAB 3
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Setelah pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
:
1. Air merupakan komponen penting dalam kehidupan manusia, air
senantiasa mengalami pergerakan dalam beberapa bentuk. Siklus hidrologi
merupakan fenomena alam yang sirkulasinya tidak pernah berhenti dari atmosfer
bumi dan kembali ke atmosfer.
2. Sumber-sumber air terdiri atas air hujan, air permukaan dan air
tanah.
3. Pengaruh air terhadap kesehatan berupa pengaruh tidak langsung
dan pengaruh langsung
4. Mekanisme penularan penyakit melalui air terdiri atas 4
mekanisme.
5. Persyaratan air minum adalah memenuhi syarat sesuai dengan
Permenkes No 492 Tahun 2010 tentang persyaratan kualitas air minum
6. Pengolahan air terdiri atas pengolahan air sederhana, pengolahan
air berdasarkan kebutuhan konsumen dan purifikasi air
3.2 SARAN
Berdasarkan
kesimpulan diatas dapat disarankan bahwa dalam pemenuhan terhadap kebutuhan air
bersih kualitas air sangat mempengaruhi dalam upaya kesehatan manusia, selain
kualitas faktor kuantitas dan kontiunitas dalam akses untuk mendapatkan air
bersih juga perlu diperhatikan.
DAFTAR PUSTAKA
Chandra, Budiman.2006.Pengantar
Kesehatan Lingkungan.Jakarta ; EGC.
Hasyim, Hamzah.2010.Modul Dasar-Dasar Kesehatan
Lingkungan. Fakultas Kesehatan Masyarakat; Universitas Sriwijaya
Juli Soemirat, Slamet. 2009.Kesehatan
Lingkungan. Yogyakarta; Gadjah Mada University Press.
Mulia, Ricki.2005.Kesehatan
Lingkungan.Yogyakarta ; Graha Ilmu.
Sumantri, Arif. Kesehatan
Lingkungan Dalam Perspektif Islam. Jakarta ; Kencana preneda media.
Peraturan Menteri :
Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 416 Tahun 1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air.
Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 492 Tahun 2010 tentang persyaratan kualitas air minum.
Untuk melihat slide presentasi air dan kesehatan Anda bisa mengklik link berikut ini :
http://www.slideshare.net/FKMAP13/ppt-air-kesehatan
http://www.slideshare.net/FKMAP13/ppt-air-kesehatan
The King Casino | Online Slots for Real Money
BalasHapusThe King Casino is a new online casino offering something for クイーンカジノ every enthusiast to play. Join now 퍼스트 카지노 and gain access to 더킹카지노 the most exclusive welcome bonuses