Minggu, 24 November 2013

PENCEMARAN LINGKUNGAN

DISUSUN OLEH :


KELOMPOK 7 
                   Gita Arista                           Nim : 10011481317013
                   Hanis Karuniawati              Nim : 10011481317018
                   Moga Aryo Wicaksono       Nim : 10011481317034
                   Mulawarman                       Nim : 10011481317007

Dosen Pengampuh : H. A. FICKRY FAISYA, M. Kes

UNIVERSITAS NEGERI SRIWIJAYA 
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
TAHUN AKADEMIK 2013

PENCEMARAN LIGKUNGAN

Berbagai kegiatan pembangunan manusia yang dikerjakan secara sendiri-sendiri berkelompok maupun diprogamkan karena kepentingan negara bahkan dunia sekalipun akan menimbulkan dampak positif diantaranya kemajuan perindustrian, transporasi, pertambangan, pertumbuhan kota, perekonomian dan lain sebagian namun disisi lain terdapat dampak negatif yang merugikan manusia sebagai akibat pembangunan diantaranya timbulnya pencemaran, volume sampah yang bertambah, limbah cair yang terus mengalir, udara bersih menjadi kotor akibat debu dengan partikel-partikel bahaya yang berlebihan,
A.      Pengertian Pencemaran
Menurut UU RI No 4 tahun 1982.
Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukannya mahluk hidup, zat energi dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ketingkat yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya

B.       Macam-Macam Pencemaran atau Polusi
1.      Pencemaran udara
2.      Pencemaran air
3.      Pencemaran tanah

1.    Pencemaran Udara
Udara merupakan zat yang paling penting setelah air dalam memberikan kehidupan di permukaan bumi ini. Udara merupakan campuran mekanis dari bermacam-macam gas. Komposisi normal udara terdiri atas gas nitrogen ±78,1%, oksigen ±20,93%, dan karbondioksida ±0,03%, sementara selebihnya berupan gas argon, neon,kripton, xenon, dan helium. Udara juga mengandung uap air, debu, bakteri, dan spora.
Pencemaran udara banyak terjadi di negara-negara yang memiliki banyak pabrik-pabrik industry dan kendaraan bermotor. Dalam batasan tertentu, alam mampu membersihkan udara dengan cara membentuk suatu keseimbangan ekosistem yang disebut removal mechanism. Proses yang dapat terjadi berupa pergerakan udara, hujan, sinar matahari, dan fotosintesis tumbuh-tumbuhan.

a.      Beberapa Definisi Polusi Udara:
v  Henry C. Perkins (1974)
Polusi udara adalah hadirnya satu atau beberapa kontaminan di dalam udara atmosfer seperti: debu, gas, kabut, bau-bauan, asap, atau uap dalam kualitas yang banyak dengan berbagai sifat maupun lama berlangsungnya di udara, sehingga menimbulkan gangguan pada manusia, tumbuh-tumbuhan, hewan, maupun benda atau tanpa alasan yang jelas sudah dapat mempengaruhi kelestarian kehidupan organisme maupun benda.
v  Soedirman (1975)
Polusi udara diartikan sebagai adanya bahan atau zat-zat asing dalam jumlah yang dapat menyebabkan perubahan komposisi atmosfir normal.
v Kepmen Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup RI. No.KEP-03/MENKLH/II/1991
Pencemaran atau polusi udara adalah masuknya komponen lain ke dalam udara, baik oleh kegiatan manusia secara langsung atau tidak langsung maupun akibat proses alam sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkatan tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang tidak berfungsi sesuai peruntukannya.

b.      Sumber Pencemaran Udara
Sumber pencemaran udara dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
1)      Sumber pencemaran yang berasal dari proses atau kegiatan alam.
Contohnya: kegiatan gunung berapi.
2)      Sumber pencemaran buatan manusia.
Contohnya:
·      sisa pembakaran bahan bakar minyak oleh kendaraan bermotor berupa gas CO, CO², NO, karbon, hidrokarbon, aldehide, dan Pb.
·      limbah industri: kimia, matalurgi, tambang, pupuk, dan minyak bumi.
·      sisa pembakaran gas alam, batubara dan minyak seperti asap, debu dan sulfur dioksida.
·      lain-lain, seperti pembakaran sisa pertanian, hutan, sampah, dan limbah reactor nuklir.

c.       Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pencemaran Udara
Faktor-faktor yang mempengaruhi pencemaran udara adalah meteorologi dan iklim, serta faktor topografi.
1)      Meteorologi dan iklim
a)      Temperatur
Pergerakan mendadak lapisan udara dingin ke suatu kawasan industri dapat menimbulkan temperature inversi (udara dingin akan terperangkap dan tidak dapat keluar dari kawasan tersebut dan cenderung menahan polutan tetap berada di lapisan permukaan bumi.
b)      Arah dan kecepatan angin
Kecepatan angin yang kuat akan membawa polutan terbang kemana-mana dan dapat mencemari udara negara lain.
c)      Hujan
Air hujan, sebagai pelarut umum cenderung melarutkan bahan polutan yang terdapat dalam udara.
2)      Topografi
a)      Dataran rendah
Di daerah dataran rendah, angin cenderung membawa polotan terbang jauh ke seluruh penjuru dan dapat melewati batas negara dan mencemari udara negara lain.
b)      Pegunungan
Di daerah dataran tinggi sering terjadi temperatur inversi dan udara dingin yang terperangkap akan menahan polutan tetap di lapisan permukaan bumi.
c)      Lembah
Di daerah lembah, aliran angin sedikit sekali dan tidak bertiup kesegala penjuru.
3)      Efek Pencemaran Udara
a)      Efek umum
(1)   Mempengaruhi kulitas dan kuantitas sinar matahari yang sampai ke permukaan bumi dan mempengaruhi proses fotosintesis tumbuhan.
(2)   Mempengaruhi dan merubah iklim akibat terjadinya peningkatan kadar CO² di udara.
(3)   Pencemaran udara dapat merusak cat, karet dan bersifat korosif terhadap benda yang terbuat dari logam.
(4)   Meningkatkan biaya perawatan bangunan, monumen, jembatan, dan lainnya.
(5)   Mengganggu penglihatan dan dapat meningkatkan angka kasus kecelakaan lalu lintasdi darat, sungai, maupun udara.
(6)   Menyebabkan warna kain pakaian cepet buram dan bernoda.
b)     Efek terhadap kesehatan
(1)   Efek cepat
Hasil study epidemilogi menunjukan bahwa peningkatan mendadak kasus pencemaran udara juga akan meningkatkan angka kasus kesakitan dan kematian akibat penyakit saluran nafas.
(2)   Efek lambat
Pencemaran udara diduga sebagai salah satu penyebab penyakit bronkhitis kronis dan kanker paru primer.
c)      Efek terhadap hewan dan tumbuhan
Apabila terjadi pencemaran udara, konsentrasi gas sulfur dioksida, florin, ozon,hidrokarbon, dan CO akan meningkat dan dapat menyebabkan daun tumbuhan berlubang dan layu.
d)     Efek terhadap cuaca dan iklim
Gas karbon dioksida memiliki kecenderungan untuk menahan panas dan tetap berada dilapisan bawah atmosfer sehingga terjadi efek rumah kaca, dan udara menjadi panas dan gerah.

d.      Indikator Pencemaran Udara
1)      Gas sulfur dioksida
Gas sulfur dioksida merupakan gas pencemaran di udara yang konsentrasinya paling tinggi di daerah kawasan industri dan daerah perkotaan.
2)      Indeks asap
3)      Partikel debu

e.       Parameter Lain untuk Indikator Pencemaran Udara
1)      Karbon monoksida
Sebagai indikator pencemaran udara, terutama yang diakibatkan oleh pembakaran bahan bakar minyak oleh kendaraan bermotor.
2)      Oksidan
Misalnya Ozon, dihasilkan akibat kerja sinar matahari terhadap asap pembuangan kendaraan bermotor di kota-kota besar.
3)      Nitrogen dioksida
Dihasilkan baik akibat kegiatan manusia maupun akibat proses alam semacam aktivitas gunung berapi.
4)      Timah hitam atau timbal
Sering dipakai sebagai bahan untuk menambah kekuatan dan kecepatn mobil dan biasanya ditambah ke dalam bahan bakar bensin.

f.       Tindakan Pencegahan dan Pengendalian
Beberapa batasan prosedur pencegahan dan pengendalian pencemaran udara yang   diajukan dalam Reaseach into Enviromental Pollution WHO tahun 1968 antaranya:
1.      Contaiment
Suatu upaya untuk mencegah masuknya gas-gas toksik secarang langsung ke dalam udara bebas, dengan cara memasangkan saringan pada alat pembuangan agar konsentrasi gas yang keluar masih berada dalam ambang batas baku mutu emisi yang diperbolehkan dan tidak mengganggu kesehatan.
2.      Replacement
Tujuannya adalah mengganti perlengkapan dan sumber energi yang banyak mengakibatkan pencemaran dengan perlengkapan dan sumber energy yang kurang mengakibatkan pencemaran.
3.      Dilution
Merupakan suatu upaya untuk mengencerkan bahan pencemaran.
4.      Legislation
5.      International action, contohnya WHO.

g.      Masalah Kebisingan
Kemajuan industri dan teknologi antara lain ditandai dengan pemakaian mesin-mesin yang dapat mengolah dan memproduksi bahan maupun barang yang dibutuhkan manusia secara tepat. Pemakaian mesin sering kali menimbulkan kebisingan. Oleh karena kebisingan dapat mengganggu lingkungan dan merambatnya melalui udara, maka kebisingan dapat dimasukan sebagai pencemaran udara walaupum susunan udara tidak mengalami perubahan. Kebisingan adalah bunyi yang dapat mengganggu dan merusak pendengaran manusia.
Menurut asal sumbernya, kebisingan dapat dibagi menjadi 3 macam kebisingan, yaitu:
1)      Kebisingan implusif, yaitu kebisingan yang datangnya tidak secara terus-menerus akan tetapi sepotong-sepotong. Contoh: suara kebisingan dari palu yang dipukulkan.
2)      Kebisingan kontinyu, yaitu kebisingan kebisingan yang dating secara terus-menerus dalam waktu yang cukup lama. Contohnya: kebisingan yang datang dari suara mesin yang dijalankan (dihidupkan).
3)      Kebisingan semi kontinyu, yaitu kebisingan kontinyu yang hanya sekejap, kemudian hilang dan mungkin akan dating lagi. Contoh: suara mobil atau pesawat terbang.

2.      Pencemaran Air
Bagi manusia, air sangat esensial untuk proses pencernaan, absorpsi, dan ekskresi, tetapi air juga rentan terhadap kontaminasi dan pencemaran. Kebanyakan manusia           memanfaatkan persediaan air yang dapat digunakan dengan apa adanya

a. Sumber Air
Air yang berada di permukaan bumi dapat berasal dari beberapa sumber. Berdasarkan letak sumbernya, air dapat dibagi menjadi air hujan, air permukaan, dan air tanah.
1)      Air hujan
Air hujan merupakan sumber utama di bumi. Air ini dapat dijadikan sebagai sumber air minum.
2)      Air Permukaan
Air permukaan yang meliputi badan-badan air semacam sungai, danau, telaga, waduk, rawa, dan sumur permukaan. Sebagian besar berasal dari air hujan yang jatuh dari permukaan bumi.
3)      Air Tanah
Air tanah berasal dari air hujan yang jatuh dari permukaan bumi yang kemudian mengalami per lokasi atau penyerapan ke dalam tanah dan mengalami proses filtrasi secara alamiah bawah tanah, sehingga membuat air tanah menjadi lebih baik dan lebih murni dibandingkan proses yang telah dialami air hujan tersebut, di dalam perjalanannya ke air permukaan.

b. Syarat Air yang Sehat
Berikut ini adalah beberapa parameter dalam surveilens penyediaan air bersih untuk masyarakat kecil yang praktis dan penting sebagai petunjuk yang bermanfaat dalam menilai kualitas air.
1)      Kekeruhan
Kekeruhan yang tinggi akan melindungi mikroorganisme dari pengaruh desinfeksi, mendorong pertumbuhan bakteri, dan menaikan kebutuhan klor. Agar pada semua proses disinfeksi memperoleh hasil yang efektif, maka kekeruhan air harus selalu rendah.
2)      Warna
Warna dalam air minum mungkin disebabkan karena adanya bahan organik berwarna seperti bahan organik yang membusuk, logam, atau air buangan inddustri yang berwarna kuat.
3)      Rasa dan bau
Bau air kebanyakan desebabkan oleh adanya bahan organik dalam air. Beberapa bau bisa menunjukan adanya peningkatan aktivitas bakteri dan yang lain bisa disebabkan oleh pengotoran industri.

c. Sumber Pencemaran Air
Pencemaran air mencakup segala perubahan fisik ataupun kimiawi di dalam air yang dapat membahayakan organisme hidup atau menyebabkan air tidak sesuai untuk kegunaan yang lain.
Sumber pencemaran air terdiri dari dua kategori yaitu sumber tunggal dan sumber ganda.
1)      Pencemaran sumber tunggal
Mengacu pada sumber tunggal yang teridentifikasikan yang membuang polutan ke dalam air, misalnya pipa, parit, atau gorong-gorong.  Contoh polutan semacam itu termasuk pelepasan polutan dari pabrik atau instalasi pengolah limbah.
2)      Pencemaran sumber ganda
Mencakup semua pencemaran yang terjadi melalui buangan, rembesan, atau jatuhnya polutan ke dalam air. Contohnya mencakup buangan kimia dari lahan pertanian, dan hujan asam. Pencemaran  sumber ganda merupakan masalah yang lebih besar karena seringkali sulit dilacak sumber pencemaran yang sebenarnya.

d. Jenis Polutan Air
Dua jenis polutan yang menjadi perhatian utama dalam bidang kesehatan utama dalam bidang kesehatan masyarakat adalah polutan biologis dan polutan toksik atau beracun.
1)      Polutan Biologis
Ada dua jenis utama polutan biologis. Tipe pertama mencakup patogen, seperti parasit, bakteri, virus, dan mikroorganisme hidup yang tidak diinginkan. Kategori kedua dari polutan biologis adalah pertumbuhan vegetasi air secara berlebihan. Ketidakseimbangan jenis ini biasanya disebabkan oleh polusi zat kimia yang memicu pertumbuhan vegetasi tersebut. Vegetasi semacam itu akan mengambil sebagian besar kandungan oksigen terlarut dan menjadikan air tidak sesuai untuk organisme hidup yang lain, misalnya ikan.
2)      Polutan Toksik
Polutan toksik atau beracun dapat dibedakan menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama mencakup zat kimia anorganik. Timbal adalah salah satu contoh polutan anorganik toksik. Kelompok kedua  mencakup polutan radioaktif yang dapat masuk ke dalam air jika tidak ditangani dengan benar. Kasus semacam itu banyak dilaporkan  dari pangkalan militer dan pembangkit tenaga nuklir. Kelompok ketiga zat kimia beracun terdiri dari zat kimia organik sintesis. Zat kimia beracun ini ditemukan dalam tinta, cat, lem, zat lilin, dan semir.

e. Strategi Penjaminan Air yang Aman
Penjaminan air yang aman sudah menjadi perhatian masyarakat selama bertahun – tahun. Strategi yang digunakan untuk penjaminan air yang aman di Amerika saat ini mencakup kebijakan publik, pengolahan air secara tepat, dan penghematan atau perlindungan air.
1)      Kebijakan
Disahkannya Federal Water Pollution Control Act Amendements pada tahun 1972 dan revisi tambahannya pada tahun 1977 secara radikal mengubah pendekatan yang diambil pemerintah Amerika Serikat untuk melindungi sumber – sumber airnya. Undang – undang ini, yang sekarang dikenal dengan sebagai Clean Water Act (CWA), memuat persyaratan yang ditunjukan untuk menjamin mutu air sedemikian rupa sehingga semua sungai dapat direnangi dan ikannya dapat dikonsumsi, dan menurunkan buangan polutan ke dalam badan air di amerika sampai nol.
2)      Pengolahan air limbah
Tujuan utama pengolahan air limbah adalah untuk meningkatkan mutu air limbah sampai pada tingkatan yang dapat dibuang ke dalam badan air tanpa memberikan gangguan yang serius pada lingkungan akuatik, tanpa menimbulkan masalah kesehatan bagi manusia dalam bentuk penyakit bawaan air, atau tanpa menimbulkan kondisi yang mengganggu.
3)      Penghematan
Contoh penghematan rumah tangga antara lain tidak membiarkan air mengalir saat menggosok gigi, mencuci pakaian, atau mencuci mobil.

f. Pengelolaan Air Untuk Rumah Tangga
1)      Air Sumur
Air sumur telah cukup memenuhi persyaratan kesehatan, khususnya air sumur pompa. Namun, setiap daerah belum tentu memiliki air sumur pompa. Didaerah pedalaman banyak dijumpai sumur galian, berikut ini adalah syarat – syarat sumur galian.
·         Harus ada bibir sumur.
Bibir sumur berfungsi selain menjaga  agar sumur tetap bersih, juga jika datangnya musim penghujan tanah tidak akan masuk pada air sumur. Bagian atas diberi pembatas (tembok/bong/bis) kurang lebih tiga meter dari permukaan tanah, hal ini bertujuan untuk menjaga kotoran yang dapat masuk pada air sumur. Lapisan kerikil, bagian bawah sumur perlu dilapisi kerikil untuk mengurangi kekeruhan jika air sedikit.
2)      Air hujan
Kebutuhan rumah tangga akan air dapat dilakukan dengan cara menampung air sebanyak-banyaknya pada saat musim hujan, tetapi hal ini hanya bisa dilakukan saat musim penghujan. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan tempat penampungan air hujan yang lebih besar agar cukup untuk menyambut datangnya kebutuhan di musim kemarau.

3.      Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah kerusakan lapisan tipis bumi yang bermanfaat yaitu tanah produktif untuk menumbuhkan tanaman sebagai sumber bahan makanan. Kesuburan tanah dapat hilang karena menipisnya nutrisi tanaman yang mempengaruhi produksi pertanian serta kasitas air tanah. Kapasitas air tanah menurun jika ada penggundulan hutan dan pengalian sumur dalam.
Tanah subur dapat rusak karena erosi. Erosi alamiah berjalan lambat seimbang dengan pembentukan tanah yang baru. Tetapi kegiatan manusia seperti penebangan hutan dan penggundulan tanah dapat mempercepat erosi.

a.       Penurunan kualitas tanah dan dampaknya
Selain fungsi tanah sebagai berbagai sumbardaya dan habitat bagi mahluk hidup, tanah juga sebagai reseptor dari sejumlah besar bahan pencemar. Tanah merupakan tempat penampungan berbagai bahan kimia yang berasakl dari rembesan penumpukan sampah (landfill), intalansi pengolahan air limbah, dan sumber-sember lainnya.
Tanah  merupakan sumberdaya alam yang mengandung benda organic dan anorganik yang mampu mendukung pertumbuhan tanaman. Erosi tanah dapat terjadi karena curah hujan yang tinggi yang mempengaruhi fisik, kimia, dan biologi tanah.

Pencemaran dapat terjadi karena hal-hal sebagai berikut:
1)      Pencemaran langsung
2)      Pencemaran tidak langsung
Pencemaran secara langsung misalnya menggunakan pupuk secara berlebihan, pemberian insectisida, pestisida, dan pembuangn limbah yang tidak dapat di cernakan seperti plastic.
Pencemaran juga dapat melalui air. Air yang mengandung bahan pencemar (polutan) akan mengubah sususnan kimia tanah sehingga mengganggu jasad yang hidup dalam atau di permukaan tanah. Pencemaran dapat juga melalui udara. Udara yang tercemar akan menurunkan hujan yang mengandung bahan pencemar ini akibatnya tanah akan tercemar juga.
Dalam beberapa kasus lahan yang terkontaminasi pestisida menyebabkan terjadinya penumpukan bahan berbahaya dan beracun di dalam tanah. Penurunan kualitas tanah terutama disebabkan oleh kehadiran bahan-bahan pencemar ditanah. Pengalaman menunjukan bahwa penggunaan pestisida dapat menurunkan jumlah hama dan menaikan produksi. Segumpal tanah seberat 0,5 kg mengandung sekitar 1 triliyun bakteri, 200 juta jamur 25 juta alga, 15 protozoa, serta cacing, insecta dan mahluk kecil lainnya. Apabila penyemprotan dilakukan berlebihan maka semua mahluk penyubur tanah ikut lenyap. Jadi pestisida yang amat membantu manusia jika dipakai dalam jumlah yang tepat. Demikian juga dengan pupuk yang amat berguna memberikan hara bagi tanaman, jika diberikan secara berlebihan menjadi racun bagi tanaman. Deterjen yang tersisa tidak dapat terurai juga dapat mencemari tanah. Zat-zat yang ada dalam deterjen itu masuk kedalam tanah dan meracuni tanah. Seperti halnya sampah padat yang bertumpuk banyak tidak dapat teruraikan oleh mahluk pengurai dalam waktu lama akan mencemarkan tanah.
Berdasarkan sumbernya sampah dapat digolongkan sampah domestic misalnya sampah rumah, pasar, sekolah dll. Sedangkan sampah non domestic misalnya sampah pabrik peternakan industry ,kehutanan dll. Beberapa ahli mengemukakan bahwa penurunan kualitas tanah telah memberikan dampak nyata pada kesehatan, seperti dampak kekurangan unsur-unsur hara mikro yang terkandung dalam bahan makanan terhadap kesehatan manusia. Adakalanya dampak kesehatan terjadi sebagai akibat pemaparan bahan-bahan beracun tidak langsung tetapi melalui air minum, udara maupun rantai makanan. Ketika sumber minum melalui tanah terkontaminasi, makan kontaminan akan masuk kedalam air minum. Ketika makanan tumbuh ditanah yang terkontaminasi, kontaminan masuk melalui rantai makanan.
Selain dampak dari kekurangan unsur-unsur hara mikro, tanah juga dapat berfungsi sebagai media penyebar penyakit. Penyakit yang disebarkan melalui tanah tersebut dapat berupa penyakit menular maupun tidak menular. Penyakit yang menular disebabkan oleh bakteri, terutama pembuat spora seperti bakteri antrax. Penyakit tidak menular umumnya diakibatkan karena kehadiran bahan berbahaya dan beracun dalam tanah.

b.      Pemulihan Tanah Terkontaminasi
Metode pengolahan tanah terkontaminasi dapat dibagi menjadi 3 kelompok besar, yakni
1)      Penyimpanan
Tanah yang sudah terkontaminasi di gali dan dibawa ke sebuah gudang penyimpanan. Tanah terkontaminasi dapat disimpan sementara sampai ditemukan tehnik yangb tepat untuk pengelolannya.
2)      Teknik Ex situ
Pengplahan dilakukan dengan cara pemisahan bahan pencemar  dengan tanah, penguraian kontaminan dengan bantuan mikroorganisme, pemanfaatan energy panas untuik menguapkan kontaminan dari tanah ekstraksi kontaminan dari tanah penguapan uap maupun bahan kimia untuk memisahkan kontaminan dari tanah.
3)      Teknik In situ
Pengolahan dengan konversi biologi atau konvensi kimia, pemisahan kontaminan dan isolasi kontaminan agar tidak mendifusi sumber daya lingkungan lainnya.
Penanganan pencemaran tanah akibat pestisida ialah dengan tidak mengguanakan nya.



DAFTAR PUSTAKA

Aryawardha, Wisnu.2004. Dampak Pencemaran Lingkungan. Andi Yogyakarta : Yogyakarta
Mulia, Ricki M. 2005.Kesehatan Lingkungan. Graha Ilmu : Yogyakarta
McKenzie, James F. 2006. Kesehatan Masyarakat alih bahasa oleh Atik Utami dkk. EGC : Jakarta
Mubarak, W I, Chayatin, N. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Salemba Medika : Jakarta

Sastrawijaya, Tresna. 2009. Pencemaran Lingkungan. Rineka Cipta : Jakarta 



Untuk melihat slide presentasi pencemaran lingkungan Anda bisa mengklik link berikut ini :
https://skydrive.live.com/redir?resid=D698A00FC535B282%21114

Tidak ada komentar:

Posting Komentar