Minggu, 24 November 2013

AIR BUANGAN/LIMBAH DAN KESEHATAN

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4 :


Rahayu Hasti Komaria
Eka Mujiati
Ermaliani
Okta Rostalita
Mario Sandro

Dosen Pengampuh : H. A. FICKRY FAISYA, M. Kes

UNIVERSITAS NEGERI SRIWIJAYA 
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
TAHUN AKADEMIK 2013

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Saat ini masalah pengelolaan lingkungan hidup termasuk didalamnya penyehatan lingkungan mendapat sorotan makin tajam dari masyarakat. Hal ini sejalan dengan perkembangan kemajuan masyarakat berkat keberhasilan pembangunan di segala bidang termasuk kemajuan dibidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan informasi. Telah disadari pula secara meluas bahwa setiap kegiatan manusia dalam memenuhi tuntutan kehidupannya akan berdampak terhadap kesehatan lingkungan.
Upaya pengendalian pencemaran lingkungan merupakan upaya untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan dampak yang timbul akibat kegiatan yang dilakukan oleh manusia dalam pemenuhan kebutuhannya. Upaya ini menjadi sangat penting, salah satunya adalah pengolahan limbah sebagai akibat peningkatan aktifitas kegiatan manusia. Limbah cair merupakan salah satu jenis sampah adapun sampah (waste) adalah zat-zat atau benda-benda lain yang sudah tidak terpakai lagi, baik yang berasal dari rumah maupun sisa-sisa proses industri. Secara umum limbah cair dapat dibagi menjadi :
1.      Human excreta (feses dan urine)
2.      Sewage (air limbah)
3.      Industrial waste (bahan buangan dari sisa proses industri)
Terkait dengan permasalahan yang terjadi akibat air limbah adalah terjadi pencemaran di Sungai Musi, Sumatera selatan. Badan Lingkungan Hidup Sumatera Selatan menyatakan bahwa pencemaran di Sungai Musi masih terus berlangsung. Tingkat faecal coli di sungai musi masih tinggi. Zat pencemar yang masuk di Sungai musi selain karena kotoran manusia dan hewan juga disebabkan oleh faktor dari limbah pabrik.  (Suara Pembaruan, 2011).
Masih banyak lagi permasalahan lainnya yang disebabkan oleh air limbah ini baik dari rumah tangga, industri, rumah sakit, hotel, perkantoran, kegiatan perdagangan dan kegiatan lainnya.

B.     Tujuan
1.      Untuk memenuhi tugas Dasar-Dasar Kesehatan Lingkungan
2.      Untuk mengupas mengenai air buangan/limbah dan kesehatan. Secara khusus, akan dibahas sumber, dampak, karakteristik, parameter dan pengolahan air buangan/limbah terhadap kesehatan. Yang tidak lepas dari pengertian dan perspektif hukum dari air buangan/ limbah tersebut.
3.      Untuk mengetahui solusi dari permasalahan yang terjadi akibat air buangan/limbah ini


BAB II
AIR BUANGAN/LIMBAH DAN KESEHATAN

A.    Pengertian Air Limbah
Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umumnya, dan pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta mengganggu lingkungan hidup. Batasan lain menuliskan bahwa air limbah adalah kombinasi dari cairan dan sampah cair yang berasala dari daerah pemukiman, perdagangan, perkantoran, dan industri, bersama-sama dengan air tanah, air permukaan, dan air hujan yang mungkin ada. Dari batasan tersebut dapat disimpulkan bahwa ir buangan adalah air yang tersisa dari kegiatan manusia, baik kegiatan rumah tangga maupun kegiatan lain seperti industri, perhotelan dan sebagainya. Meskipun merupakan air sisa namun volumenya besar karena lebih kurang 80% dari air yang digunakan bagi kegiatan-kegiatan manusia sehari-hari tersebut dibuang lagi dalam bentuk yang sudah kotor (tercemar). Selanjutnya air limbah ini akan mengalir ke sungai dan laut dan akan digunakan oleh manusia lagi.
B.     Sumber Air Limbah
Air limbah berasal dari berbagai sumber, secara garis besar dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1.      Domestic wastes water ; berasal dari pemukiman penduduk, pada umunya terdiri dari eksreta, air bekas cucian dapur dan kamar mandi dan umumnya terdiri dari bahan-bahan organik
2.      Industrial wastes water ; zat yang terkandung didalamnya sangat bervariasi sesuai dengan bahan baku masing-masing industri antara lain nitrogen, sulfida, amoniak, mineral, logam-logam berat, zat pelarut dan sebagainya sehingga pengolahannya pun menjadi lebih rumit
3.      Municipal wastes water ; air buangan dari perkotaan, perdagangan, hotel, restoran, tempat-tempat umum. Pada umunya zat yang terkandung sama dengan domestic wastes water.
C.     Dampak Buruk Air Limbah
Air limah yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan makhluk hidup dan lingkungannya, diantaranya:
1.      Gangguan Kesehatan
Air limbah dapat mengandung bibit penyakit yang dapat menimbulkan penyakit bawaan air (waterborne disease). Selain itu, di dalam air limbah juga terdapat zat-zat berbahaya dan beracun yang berbahaya bagi kesehatan makhluk hidup dan lingkungan sekitar. Air limbah yang tidak dikelola dengan baik bisa menjadi sarang vektor penyakit (misalnya: nyamuk, lalat, kecoa, dll).
2.      Penurunan Kualitas Lingkungan
Air limbah yang langsung dibuang ke air permukaaan (misalnya sungan dan danau) dapat mengakibatkan pencemaran permukaan air ini. Sebagai contoh, bahan organik yang terdapat di dalam air limbah bila dibuang langsung ke sungai dapat menyebabkan penurunan kadar oksigen yang terlarut (Disolved Oksigen) di dalam sungai tersebut. Dengan demikian, akan menyebabkan kehidupan di dalam air yang membutuhkan oksigen akan terganggu, dalam hal ini akan mengurangi perkembangannya.
Adakalanya, air limbah juga dapat merembes ke dalam air tanah, sehingga menyebabkan pencemaran air tanah. Bila air tanah tercemar, maka kualitasnya akan menurun sehingga tidak dapat lagi digunakan sesuai peruntukannya.
3.      Gangguan Terhadap Keindahan
Adakalanya air limbah mengandung polutan yang tidak mengganggu kesehatan dan ekosistem, tetapi mengganggu keindahan. Contoh yang sederhana ialah air limbah yang mengandung pigmen warna yang dapat menimbulkan perubahan warna pada badan air penerima. Walaupun pigmen ini tidak menimbulkan gangguan terhadap kesehatan, tetapi terjadi gangguan keindahan terhadap badan air penerima ini.
Kadang-kadang air limbah juga mengandung bahan-bahan yang bila terurai menghasilkan gas-gas yang berbau. Bila air limbah jenis ini mencemari badan air, maka dapat menimbulkan gangguan keindahan pada badan air tersebut.
4.      Gangguan Terhadap Kerusakan Benda
Adakalanya air limbah mengandung zat-zat yang dapat dikonversi oleh bakteri anaerobik menjadi gas yang agresif seperti H2S. Gas ini dapat mempercepat proses perkaratan pada benda yang terbuat daribesi (misal: pipa saluran air limbah) dan buangan air otor lainnya. Dengan cepat rusaknya air tersebut, maka biaya pemeliharaan akan semakin besar juga, yang berarti akan semakin besar juga, yang berarti akan menimbulkan kerugian materian.
Untuk menghindarkan terjadinya gangguan-gangguan tersebut, air limbah yang dialirkan ke lingkungan harus memenuhi ketentuan seperti yang disebutkan dalam baku mutu air limbah. Apabila air limbah tidak memenuhi ketentuan ini, maka perlu dilakukan pengolahan air limbah sebelum mengalirkanna ke lingkungan.
D.    Karakteristik Air Limbah
1.      Karakteristik Fisik
Terdiri dari 99,9% air, sedangkan kandungan bahan padatnya mencapai 0,1% dalam bentuk suspensi padat yang volumenya bervariasi antara 100-500 ml.
2.      Karakteristik Kimia
Air limbah biasanya bercampur dengan zat kimia anorganik yang berasal dari air bersih dan zat organik dari limbah itu sendiri. Komposisi cairan limbah bisa berupa nitrogen (urea, protein, asam amino) dan non nitrogen (lemak, sabun, karbohidrat).
3.      Karakteristik bakteriologis
Biasanya mengandung bakteri patologis E.coli

E.     Parameter Air Limbah
a.       BOD (Biochemical Oxygen Demand)
Adalah banyaknya oksigen dalam ppm atau milligram/liter (mg/lt) yang diperlukan untuk menguraikan benda organik oleh bakteri pada suhu 20˚C selama 5 hari.
b.      COD (Chemical Oxygen Demand)
Menggambarkan jumlah total oksigen yang diperlukan untuk mengoksidasi bahan organik secara kimiawi, baik yang dapat didekomposisi secara biologis (biodegradable). Maupun yang sukar didekomposisi secara biologis (non biodegradable). Oksigen yang dikonsumsi setara dengan jumlah dikromat yang diperlukan untuk mengoksidasi air sampel.
c.       Oksigen terlarut (Dissolved Oxygen = DO)
Adalah banyaknya oksigen yang terkandung didalam air dan diukur dalam satuan milligram per liter.
d.      Kesadahan (Hardness)
Adalah gambaran kation logam divalen (valensi 2) yang terdapat dalam air. Kation-kation ini dapat bereaksi dengan sabun membentuk endapan (presipitasi) maupun dengan anion-anion yang terdapat didalam air membentuk endapan atau karat pada peralatan logam.
e.       Settleable solid
Adalah lumpur yang mengendap dengan sendirinya pada kondisi yang tenang selama 1 jam secara gaya beratnya sendiri.
f.       TSS (Total Suspended Solid)
Adalah jumlah berat dalam mg/l kering lumpur yang ada didalam air limbah setelah mengalami penyaringan dengan membran berukuran 0,45 mikron. Suspended solid (material tersuspensi) dapat dibagi menjadi zat padat dan koloid. Selain suspended solid ada juga istilah dissolved solid(padatan terlarut).
g.      MLSS (Mixed Liquor Suspended Solid)
Adalah jumlah TSS yang berasal dari bak pengendap lumpur aktif setelah dipanaskan pada suhu 103˚- 105˚C.
h.      MLVSS (Mixed Liquor Volatile Suspended Solid)
Adalah kandungan organic matter yang terdapat dalam MLSS. Didapat dari pemanasan MLSS pada suhu 600˚C, benda volatile menguap disebut MLVSS.
i.        Kekeruhan (turbidity)
Adalah ukuran yang menggunakan efek cahaya sebagai dasar untuk mengukur keadaan air sungai, kekeruhan ini disebabkan oleh adanya benda tercampur atau benda koloid dalam air.
F.      Pengolahan Air Limbah
Pengolahan air limbah bertujuan untuk menghilangkan bahan- bahan tersuspensi dan terapung, pengolahan bahan bahan organik biodegradable, mengurangi organisme patogen, aspek estetika, dan lingkungan. Dilakukan secara alamiah maupun dengan peralatan. Pengolahan air limbah secara alamiah biasanya dilakukan dengan bantuan kolam stabilisasi. Kolam stabilisasi relatif murah, namun membutuhkan area yang luas detention time yang cukup lama (20-50 hari). Kolam stabilisasi yang biasanya digunakan adalah kolam anaerobik, kolam fakultatif, dan kolam maturasi.
Pengolahan air limbah dengan bantuan peralatan biasanya dilakukan pada Instansi Pengolahan Air Limbah/ IPAL. Terdapat tiga tahap pengolahan, yaitu pengolahan pertama (primary treatment), pengolahan kedua (secondary treatment), dan pengolahan lanjutan (tertiary treatment).

a.       Primary Treatment
Bertujuan untuk memisahkan padatandari air secara fisik dengan cara melewatkan air limbah melalui saringan  (filter) dan atau bak sedimentasi.
·         Penyaringan (filtration)
Bertujuan mengurangi padatan maupun lumpur tercampur dan partikel koloid dari limbah air dengan melewatkan air limbah melalui media yang porous. Hal ini dilakukan sebab polutan dapat menyebabkan pendangkalan bagi badan iar penerima. Polutan juga dapat merusak peralatan pengolah limbah. Beberapa alat filtrasi yang sering digunakan seperti saringan pasir lambat, saringan pasir cepat, saringan multi media, percoal filter, mikrostaning, dan vacum filter.
·         Pengendapan (sedimentation)
Pengendapan terjadi pada kondisi yang tenang. Adakalanya ditambahkan bahan kimia untuk menetralkan atau meningkatkan pengurangan dari parikel tercampur. Untuk mempercepat proses pengendapan, kadang- kadang juga ditambahkan bahan koagulan seperti tawas, sedangkan untuk mempercepat proses koagulan adakalanya ditambah larutan kapur untuk menciptakan suasana basa.
b.      Secondary Treatment
Bertujuan untuk mengkoagulasikan dan menghilangkan koloid serta menstabilkan zat organik dalam air limbah. Khusus limbah domestik, tujuan utamanya untuk mengurangi bahan organik dan dalam banyak hal juga menghilangkan nutrisi seperti nitrogen dan fosfor. Penguraian bahan organik dilakukan oleh mikroorganisme secara aerobik dan anaerobik.
·         Proses Aerobik
Terjadi dengan kehadiran Oksigen sebagai electron acceptor dalam air limbah. Dibantu dengan lumpur aktif (activated sludge), yaitu lumpur yang banyak mengandung bakteri pengurai. Hasil akhir proses ini adalah karbon dioksida, uap air, serta excess sludge. Terdapat dua hal penting dalam proses ini, yaitu proses pertumbuhan bakteri dan penambahan oksigen.
·         Proses Anaerobik
Dalam proses ini zat organik diuraikan tanpa Oksigen. Hasil akhir proses ini adalah biogas(methane dan carbon dioksida), uap air, serta sedikit exces sludge.

c.       Teriatry Treatment
Merupakan kelanjutan dari pengolahan kedua. Tujuannya untuk menghilangkan nutrisi/ unsur hara khususnyanitar dan fosfat. Selain itu dapat dilakukan proses pemusnahan mikroorganisme patogen dengan  penambahan Chlor.

BAB III
PEMBAHASAN

Permasalahan lingkungan hidup akan terus muncul secara serius diberbagai pelosok bumi sepanjang penduduk bumi tidak segera memikirkan dan mengusahakan keselamatan dan keseimbangan lingkungan. Demikian juga di Indonesia, permasalahan lingkungan hidup seolah-olah seperti dibiarkan menggelembung sejalan dengan intensitas pertumbuhan industri, walaupun industrialisasi itu sendiri sedang menjadi prioritas dalam pembangunan. Tidak kecil jumlah korban ataupun kerugian yang justru terpaksa ditanggung oleh masyarakat luas tanpa ada konpensasi yang sebanding dari pihak industri.
Walaupun proses perusakan lingkungan tetap terus berjalan dan kerugian yang ditimbulkan harus ditanggung oleh banyak pihak, tetapi solusinya yang tepat tetap saja belum bisa ditemukan. Bahkan di sisi lain sebenarnya sudah ada perangkat hokum yaitu Undang-Undang Lingkungan Hidup, tetapi tetap saja pemecahan masalah lingkungan hidup menemui jalan buntu. Hal demikian pada dasarnya disebabkan oleh adanya kesenjangan yang tetap terpelihara menganga antara masyarakat, industri dan pemerintah termasuk aparat penegak hukum.
Solusi yang bisa disarankan yaitu :
1.      Pengurangan intensitas produksi air limbah
Sungai memliki kemampuan untk menetralisir zat pencemar dengan sendiri, jika zat pencemar yang masuk kebadan sungai itu melebihi kapasitasnya maka sungai tersebut menjadi tercemar. Dengan adanya pengurangan intensitas produksi air limbah maka zat pencemar yang masuk ke badan air menjadi menjadi relatif lebih sedikit dan membuat sungai tidak tercemar. 
2.      Pengolahan air limbah
Pengolahan air limbah dimaksudkan untuk mengurangi bahkan menghilangkan zat-zat pencemar yang berbahaya bagi kesehatan dan lngkungan kita. Dengan dilakukannya pengolahan air limbah maka zat pencemar yang masuk ke badan air menjadi relatif sedikit dan membuat sunggai tidak tercemar.

3.      Pengawasan dan pengukuran kualitas lingkungan secara berkala
Kegiatan ini dimaksudkan sebagai bahan acuan penentuan kualitas lingkungan. Kegiatan Pengawasan dilakukan terhadap industri-industri yang ada terutama industri yang tidak melakukan pengolahan air limbah dan menghasilkan air imbah yang berbahaya dan kegiatan pengukuran kualitas air sungai dilakukan untuk mendapatkan data status kualitas ar sungai yang dialiri air limbah dari berbagai industri tersebut.
4.      Penegakan peraturan yang ada
Peraturan tentang penentuan kualitas air limbah tentu telah dibuat olleh pemerintah yang berwenang. Penegakkan peraturan ini menjadi salah satu solusi agar tidak adanya tindak kecurangan yang dilakukan oleh pihak industri dan aparat pemerintah.
5.      Sosialisasi tentang pencemaran akibat air limbah
Pengubahan perilaku masyarakat melalui kegiatan sosialisassi. Sosialisasi ini berisi tentang penanggulangan air limbah dan dampaknya terhadap kesehatan dan lingkungan. Sosialisasi ini dimaksudkan untuk mengarahkan dan membimbing masyarakat untuk menjaga kesehatan air di lingkungan mereka.


BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.      Didapatnya hal yang berkaitan dengan air limbah, yaitu:
·         Air buangan/limbah adalah sisa air yang dibuang berasal dari bangunan rumah tangga, industri, maupun tempat-tempat umum lainnya dan pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang sangat membahayakan kesehatan manusia dan mengganggu lingkungan hidup.
·         Dampak buruk air limbah yaitu dapat menyebabka gangguan kesehatan, penurunan kualitas lingkungan, gangguan terhadap keindahan dan kerusakan benda
·         Sumber air limbah dapat dibagi menjadi tiga yaitu Domestic wastes water, Industrial wastes water  dan  Municipal wastes water.
·         Karakteristik Air Limbah dibagi menjadi tiga yaitu karakteristik fisik, kimia dan bekteriologis.
·         Parameter air limbah yaitu BOD (Biochemical Oxygen Demand), COD (Chemical Oxygen Demand), Oksigen terlarut (Dissolved Oxygen = DO), Kesadahan (Hardness), Settleable solid, TSS (Total Suspended Solid), MLSS (Mixed Liquor Suspended Solid), MLVSS (Mixed Liquor Volatile Suspended Solid)  dan Kekeruhan (turbidity)
·         Pengolahan air limbah dibagi menjadi dua yaitu seara alami (dilakukan dengan bantuan kolam stabilisasi) dan buatan (dengan penggunaan Instansi Pengolahan Air Limbah/ IPAL. Terdapat tiga tahap pengolahan, yaitu pengolahan pertama (primary treatment), pengolahan kedua (secondary treatment), dan pengolahan lanjutan (tertiary treatment).
2.      Solusi permasalahan yang terkait dengan air lmbah yaitu:
·         Pengurangan intensitas produksi air limbah
·         Kegiatan pengolahan air limbah
·         Pengawasan dan pengukuran kualitas lingkungan berkala
·         Penegakan peraturan yang ada
·         Sosialisasi tentang pencemaran akibat air limbah

B.     Saran
1.      Sebaiknya dilakukan upaya pengolahan limbah oleh masyarakat dan lembaga-lembaga sehingga tidak terjadi kerusakan dan tingkat pencemaran yang tinggi pada badan air/sungai
2.      Sebaiknya Pembangunan instalasi pengolahan air limbah sudah mutlak dan harus dimiliki oleh setiap industri atau badan pengolahyang ditunjuk agar setiap air limbah yang dibuang ke badan air sudah masuk dalambaku mutu yang telah ditetapkan oleh pemrintah.
3.      Penerapan pengolahan limbah dinegara kita dengan negara-negara maju sebagai contoh.
4.     Perlu adanya Keseriusan dari semua pihak sangat diperlukan agar limbah industri yang ada benar-benar tidak mengganggu kehidupan dan kesehatan manusia, kalau hal ini tidak kita mulai dari sekarang maka akan sama-sama kita lihat bahaya apa yang akan muncul ke depan yang menghadang kita.


DAFTAR PUSTAKA


Chandra, Budiman.2005.Pengantar Kesehatan Lingkungan.Yogyakarta:ECG

Hasyim, Hamzah.2010.Modul Dasar-Dasar kesehatan Lingkungan. Palembang:
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya

Mulia, Rizki.2005.Kesehatan Lingkungan.Yogyakarta: Graha Ilmu

Sugiharto, 1987. Dasar- dasar pengolahan air limbah. Jakarta : Universitas Indonesia
Sumantri, Arif.2010.Kesehatan Lingkungan dan Perspektif islam. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group


Untuk melihat slide presentasi air buangan/limbah dan kesehatan Anda bisa mengklik link berikut ini :
https://skydrive.live.com/redir?resid=D698A00FC535B282%21107

1 komentar:

  1. makasih ya. postinganya membantu.
    saya kadek armawan
    dari psik (program studi ilmu keperawatan universitas malahayati bandar lampung)
    angkatan 2012.

    BalasHapus